Mobil Listrik

Konsumen Mobil Listrik di Indonesia Berbeda dengan Jepang

Nissan Leaf, model andalan Nissan di segmen mobil listrik. dok. medcom
Nissan Leaf, model andalan Nissan di segmen mobil listrik. dok. medcom

Autogear.id: Indonesia merupakan salah pasar terbesar industri otomotif khususnya di kawasan Asia. Tren penggunaan mobil listrik juga sudah mulai bergerak di Tanah Air meski populasinya belum terlalu banyak. 

Salah satu kekurangan di Indonesia adalah minimnya stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Hal ini memaksa konsumen kendaraan harus menginstal fasilitas pengisian listrik di rumah mereka yang secara tidak langsung juga menambah cost, baik itu biaya pemasangan, perangkat, serta biaya listrik sendiri. Karena itu secara tidak langsung konsumen mobil listrik di Indonesia adalah mereka yang memang kaya raya. 

Berbeda dengan di negara lain, seperti Jepang misalnya, kebanyakan konsumen mobil listrik adalah mereka yang tinggal di apartemen yang berlokasi di area pusat kota, dan di sana fasilitas pengisian daya listrik sudah ada di setiap apartemen serta tersebar di banyak titik area publik lainnya. 

"Mengenai kendaraan listrik di Jepang, fungsi pemerintah memberikan insentif terhadap manufaktor dan calon pembeli melalui berbagai cara. Misal untuk calon pembeli mobil listrik mereka dapat potongan pajak, lalu insentif dalam penyediaan public charging, karena sebagian besar mereka tinggal di apartemen sehingga tidak perlu memasang fasilitas charging dirumah, jadi pengembang apartemen di wajibkan memasang fasilitas charging publik," ujar Senior Researcher APERC, Gigih Udi Atmo dalam diskusi webinar, Rabu (17/6/2020). 

Gigih Udi Atmo menambahkan sejauh ini pemerintah Indonesia sudah dijalur yang tepat dengan memberikan banyak insentif termasuk pajak, dan lain-lain. Namun menurutnya, pengadaan fasilitas pengisian daya (SPKLU) memang harus diperbanyak agar menambah rasa nyaman konsumen untuk mulai beralih ke mobil listrik.


(uda)