3 Langkah Penting dalam Merawat dan Mengecek Rantai Roda Motor

Foto: Dok AHM
Foto: Dok AHM

Autogear.id - Sebuah kenyataan, ketika jalan raya Indonesia saat ini didominasi para pengguna skuter matik (skutik). Namun bukan berarti pengguna motor berpenggerak rantai, seperti motor tipe sport, dan cub atau motor bebek sudah tak ada lagi. Tetap ada, dan jumlahnya pun tak sedikit. Terutama motor sport, yang sering dikatakan motor kopling atau motor laki.

Pada jenis motor seperti ini, rantai roda motor merupakan salah satu komponen penting. Rantai roda berperan meneruskan daya, dari hasil kinerja mesin ke roda belakang. Sehingga menghasilkan energi gerak pada motor tersebut.

Seringkali pengguna motor bebek dan sport kurang perhatian terhadap komponen rantai. “Pengguna motor sangat perlu memperhatikan kualitas rantai motor kesayangannya, agar kondisinya selalu prima,” ujar Endro Sutarno, tim Technical Service Division (TSD) PT Astra Honda Motor (AHM).

Bahkan pria ramah ini dalam sebuah keterangan pers menganjurkan, pemilik motor hendaknya rutin melakukan perawatan atau pengecekan rantai. Disarankan melakukannya setiap periode 4.000 km.

Ada 3 (tiga) langkah penting merawat dan mengecek rantai, agar motor menghasilkan kinerja optimal dan memberi kenyamanan saat dikendarai. 

1. Kenali Bagian Rantai
Alangkah baiknya, menurut Endro, sebelum mengetahui cara perawatan, pelajari lebih dulu bagian-bagian yang terdapat pada rantai. Rantai motor terhubung dengan drive sprocket (gear mesin), dan driven sprocket (gear pada roda). Terdiri dari roller link saling terhubung, yang disatukan dengan master link sebagai penyambung dua sisi rantai.

“Mengetahui bagian-bagian dari rantai motor merupakan salah satu langkah awal. Terutama untuk mengetahui letak pemberian pelumas, sekaligus pengecekan kualitasnya. Pengguna motor perlu memastikan roller link dapat berputar 180 derajat,” kata Endro.

Selain itu perhatikan pemilihan jenis rantai yang digunakan. Sebab terdapat perbedaan ukuran rantai motor bebek dan sport. Perbedaan terdiri dari ukuran panjang, dan lebar roller link.

2. Jarak Main Bebas
Dalam merawat dan mengecek rantai, ada istilah jarak main bebas. Ini penting, untuk memastikan batas kekenduran dari rantai roda, supaya motor mendapatkan tenaga optimal. Batas ideal jarak main bebas dapat dilihat pada stiker, yang menempel di penutup rantai.

Dalam mengukur kekencangan rantai, pastikan motor menggunakan standar tengah, dan gigi atau kopling netral. Kemudian putar roda, untuk menemukan kekenduran rantai yang paling kecil. Gunakan penggaris untuk mengukur tingkat kekenduran, pada bagian kekenduran yang paling kecil, atau di tengah-tengah antar dua sprocket.

“Jika kekenduran melebihi batas jarak main bebas yang terdapat pada stiker, sebaiknya disetel kekencangan. Atau dapat dibawa ke bengkel resmi terdekat,” tambahnya.

3. Gunakan Pelumas
Sudah selayaknya komponen yang bergesekan pada motor diberi pelumasan, agar tidak gampang aus, menimbulkan suara berdecit dan lainnya. Begitu pula pada komponen rantai, dilumasi supaya tidak terdengar suara berisik bergemeletuk dan cepat karat.

Endro yang merupakan teknisi senior di AHM mengatakan, merawat rantai motor juga merupakan satu hal penting yang bisa memperpanjang umur rantai tersebut. Serta menghindari kemungkinan lepas dari gear set.

Nah, sebelum melumasi rantai, pengguna perlu membersihkannya dulu dengan cairan pembersih seperti detergen. Bersihkan dengan sikat kecil, lalu keringkan seluruh bagian rantai pakai kain kering. Dalam proses pembersihan, hindari pemakaian cairan pembersih yang mudah terbakar.

Usai dibersihkan, berikan pelumas pada roller rink dan link plate di rantai. “Selain menggunakan pelumas rantai, pengguna juga bisa gunakan gear oil SAE 80 - 90 baru. Sehingga kualitas rantai dapat terjaga baik," tutup Endro.


(acf)