BYD Lakukan Hal Ini untuk Menyerap 10 Ton Karbon Dioksida per Tahun

BYD Lakukan Hal Ini untuk Menyerap 10 Ton Karbon Dioksida per Tahun
BYD Lakukan Hal Ini untuk Menyerap 10 Ton Karbon Dioksida per Tahun

Autogear.id – Belum lama ini PT BYD Motor Indonesia melaksanakan kegiatan konservasi di kawasan Taman Wisata Alam Angke, Pantai Indah Kapuk 1, Jakarta Utara.

Kegiatan konservasi ini dilaksanakan bersama komunitas pengguna kendaraan listrik BYD, Beyond Community, yang menjadi bagian integral dari upaya BYD menghadirkan keberlanjutan lingkungan secara kolaboratif.

Program ini dirancang berdasarkan filosofi bahwa keberlanjutan tidak dapat dijalankan hanya oleh satu pihak, namun sebuah aksi keberlanjutan melalui kolaborasi berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, kegiatan diwujudkan melalui penanaman 500 bibit mangrove, di mana jumlah tersebut secara simbolis mewakili 500 anggota Beyond.

Ratusan anggota tersebut berkontribusi dalam kegiatan konservasi ini, menunjukkan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan.

Melalui kegiatan konservasi ini, BYD berupaya untuk memberikan kontribusi langsung terhadap pengurangan emisi karbon. Berdasarkan estimasi, 500 pohon mangrove yang ditanam memiliki potensi menyerap sekitar 10.000 kilogram atau 10 ton CO? per tahun.

Kegiatan yang bertepatan dengan World Tree Day tersebut juga mencerminkan bahwa keberlanjutan bukan sebatas deklarasi, melainkan tindakan nyata.

Terlepas dari seberapa besar atau kecil langkah yang dilakukan, untuk berkontribusi mengurangi emisi karbon, dan mendukung masa depan yang lebih hijau melalui teknologi energi baru. 

“500 mangrove yang kami tanam bersama hari ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan 500 insan yang menyadari, bahwa perubahan besar justru lahir dari langkah sederhana yang dilakukan bersama,” ucap Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, di kawasan hutan Mangrove PIK 1. 

Lanjut Eagle, dari kegiatan ini dapat menemukan bahwa teknologi dan alam bukan dua hal yang berjalan berbeda arah. Namun keduanya justru saling melengkapi ketika visi keberlanjutan diwujudkan dalam tindakan nyata.

“Dengan potensi penyerapan sekitar 10 ton CO? per tahun, kita melihat betapa besar dampak lingkungan dapat tercipta ketika inovasi bertemu kepedulian. Inisiatif ini mengingatkan, bahwa perjalanan menuju masa depan lebih hijau sejatinya dimulai dari satu langkah bersama seperti hari ini,” tuturnya.

Dalam kegiatan ini, Mangrove dipilih bukan hanya karena kemampuannya menjaga garis pantai dan mencegah abrasi. Tetapi juga karena efektivitasnya sebagai penyerap karbon alami dan habitat penting bagi keanekaragaman hayati.

Sehingga aksi ini memberi manfaat lingkungan untuk jangka panjang, tidak hanya bagi kawasan pesisir, tetapi juga bagi upaya pengendalian perubahan iklim yang berdampak lebih luas.


(uda)