Tips Perawatan Mobil

Waspada Bahaya Ban Benjol dan Cara Mencegahnya!

Cara mencegah agar tak terjadi benjolan di ban mobil dan apa yang harus dilakukan jika sudah benjol. A2
Cara mencegah agar tak terjadi benjolan di ban mobil dan apa yang harus dilakukan jika sudah benjol. A2

Autogear.id – Pernah terkendala ban benjol, yang tentunya mengkhawatirkan. Selain tidak nyaman, berkendara dengan kondisi ban benjol juga berbahaya dari sisi keselamatan. Lantas, apa sebenarnya penyebab dari ban benjol hingga akhirnya lama-lama bisa pecah? Ada yang mengatakan, kalau ban benjol dan pecah dikarenakan tekanan ban yang tinggi. Benarkah demikian?

Penyebab Ban Benjol 
Penyebab utama dari ban benjol, adalah tekanan udara ban yang justru kurang dari yang seharusnya. Ban yang tekanan udaranya kurang, selanjutnya menabrak benda keras seperti batu, trotoar, atau lubang jalan. Tumbukan keras ini umumnya akan menyebabkan dinding ban menekuk, terjepit antara pelek dan permukaan jalan secara tiba-tiba. 

Alhasil membuat anyaman benang pada dinding ban terputus. Benjol atau tonjolan di dinding ban tidak langsung muncul saat ban masih kekurangan tekanan udara. Sewaktu tekanan udara ban ditambah, udara akan mengisi rongga bekas benang yang patah dan muncul benjol di dinding ban. Berkendara dengan ban benjol, rasanya seperti melewati jalan bergelombang secara terus menerus. 

Kekuatan ban juga berkurang karena benang penahannya sudah putus. Dalam jangka panjang, permukaan luar dinding ban dapat sobek sehingga anyaman benang terkena air dan udara luar. Akibatnya akan timbul karat yang semakin merusak dinding ban. Ban dapat meletus kapan saja ketika mendapatkan tekanan kerja yang berat.

Baca Juga:
Seteleh Marquez, Kini Oliveira juga Bakal Absen di MotoGP Argentina

 
Cara Mencegah Ban Benjol
Sederhana saja, yaitu menjaga tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan. Karena jika tekanan udara ban kurang, bisa menyebabkan keausan ban di kedua sisi luar, setir berat, hingga ban benjol saat menabrak benda keras. Namun bukan berarti pemilik kendaraan bebas mengisi ban, dengan tekanan udara melebihi standar, karena tetap ada dampak buruknya. 

Misalnya saja bisa menyebabkan setir terlalu ringan, ban kehilangan grip sehingga sulit dikendalikan, hingga keausan ban dominan di sisi dalam. Repotnya, jika ban sudah benjol, langkah terbaik adalah menggantinya dengan ban baru. Pasalnya, dinding ban yang sudah rusak tidak dapat diperbaiki lagi.

“Jangan pernah mengabaikan tekanan udara ban, meskipun jarang dipakai. Tekanan udara yang tidak sesuai standar menyebabkan berkurangnya kenyamanan dan beresiko pada keamanan berkendara,” saran Aftersales Business Div. Head Auto2000, Nur Imansyah Tara.

Menurutnya, pastikan cek kondisi ban dan tekanan udara ban secara rutin. Bisa dilakukan secara mandiri  atau bila ingin mudah, pengecekan dilakukan sekaligus saat servis berkala. “Bagi pemilik Toyota, usahakan untuk mengecek tekanan udara ban mobil setidaknya seminggu sekali, sesuai rekomendasi pabrikan. Termasuk melakukan servis berkala di bengkel Auto2000 yang akan melakukan pengecekan dan perawatan ban mobil,” imbuhnya.


(uda)