Bahan Bakar dan Energi

4 Merek Otomotif ini Ubah Tinja Hewan jadi Bahan Bakar Hidrogen

4 pabrikan ini berkolaborasi memproduksi bahan bakar hidrogen dari kotoran binatang. Istimewa
4 pabrikan ini berkolaborasi memproduksi bahan bakar hidrogen dari kotoran binatang. Istimewa

Autogear.id – Teknologi terus berkembang dan semakin canggih. Beragam inovasi pun mulai bermunculan setelah melalui riset dan pengembangan yang panjang dan mendalam. Seperti yang dilakukan Toyota Motor Corp (TMC), aktif dalam melakukan pengembangan bahan bakar kendaraan yang ramah bagi lingkungan.
 
Satu di antaranya yang digarap oleh perusahaan otomotif raksasa dunia ini adalah teknologi fuel cell electric vehicle (FCEV). Apakah FCEV itu? Diketahui, FCEV merupakan mesin kendaraan yang digerakkan oleh motor listrik berbahan bakar hidrogen. Penjelasan secara teknisnya, kendaraan yang menggunakan teknologi ini memiliki tangki yang berfungsi sebagai tempat menyimpan hidrogen.

Layaknya tangki bahan bakar pada kendaraan konvensional. Namun, karena di dalamnya menyimpan bahan bakar hidrogen, alhasil olahan bahan bakarnya jauh lebih ramah lingkungan. Baru-baru ini Toyota mulai mengaplikasikan teknologi hidrogen hijau pada kendaraan komersial, yaitu truk. Mengutip dari salah satu media nasional, produsen otomotif asal Jepang itu memamerkan unitnya di agenda Commercial Japan Partership Technologies Corporation (CJPT) di Bangkok, Thailand.
 
Uniknya lagi, hidrogen yang dijadikan bahan bakar oleh truk tersebut dibuat dari kotoran hewan. Hasil riset dan pengembangan fasilitas Charoen Pokphand Group, yang ada di Thailand. Kotoran hewan tersebut diproduksi menjadi biogas, kemudian dikirim ke Jepang untuk kembali diolah menjadi hidrogen hijau di Shikaoi Hydrogen Farm.

Baca Juga:
BMW 530i Touring M Sport Pro Terbaru, Kini Lebih Sporty?

 
"Setelah itu hidrogen kembali dikirim lagi ke Thailand untuk bisa diaplikasikan ke truk FCEV," tutur petugas Toyota di fasilitas Toyota Driving Experience di Toyota Alive Space di Bangkok, mengutip media nasional beberapa waktu lalu.
 
Sedangkan menurut Asia Management CJPT, Prash Ganesh, truk berbahan bakar hidrogen hijau ini menjadi salah satu teknologi yang dikembangkan Toyota, untuk menjawab tantangan mengenai kebutuhan bahan bakar zero emisi. Terutama dari sektor kendaraan komersial. "Program ini tentunya tidak kami lakukan sendiri, melainkan bekerja sama dengan mitra-mitra kami. Tujuannya sudah jelas, yaitu untuk mencapai target netral karbon," kata Prash seperti ditulis media nasional.
 
Menurutnya lagi, program ini bakal berlangsung sukses jika dikembangkan bersama-sama. Sejauh ini berdasarkan riset dan pengembangan yang dilakukan, kiranya paling tepat diaplikasikan pada kendaraan niaga. Lanjut Prash, oleh sebab itu CJPT menjalin kemitraan dengan beberapa pabrikan otomotif. Mereka adalah Isuzu, Suzuki, Daihatsu Motor dan Hino Motors.
 
Peran pabrikan otomotif tersebut masing-masing antara lain menyediakan berbagai teknologi pada kendaraan niaga yang digunakan. Seperti Hybrid Electric Vehicles (HEV), Battery Electric Vehicles (BEV) dan FCEV.


(uda)