Tarif Angkutan Umum

Harga BBM Bikin PO Bus Putar Otak Soal Harga Tarif Angkutan

Pengusaha Otobus di Jawa Timur mulai khawatir soal efek panjang dari kenaikan harga BBM yang bakal berdampake ke naiknya tarif angkutan bus. MetroTV
Pengusaha Otobus di Jawa Timur mulai khawatir soal efek panjang dari kenaikan harga BBM yang bakal berdampake ke naiknya tarif angkutan bus. MetroTV

Autogear.id - Imbas dari naiknya harga BBM membuat para pengusaha bidang jasa transportasi bus di Kota Kediri, Jawa Timur kewalahan. Mereka terpaksa memutar otak untuk dapat bertahan dalam bidang usahanya. Lantaran menaikkan tarif angkutan agar mereka bisa meraup keuntungan, bukan hal mudah dilakukan. Efeknya pun bisa membuat mereka sendiri berpotensi kehilangan penumpang.

Kenaikan BBM yang mencapai 20% tentunya memberatkan para pengusaha jasa transportasi, diketahui sebuah bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) untuk beroperasional membutuhkan 90-100 liter BBM setiap harinya. Angka ini tentu bukan angka yang kecil untuk sektor usaha yang biasanya pengeluaran biaya operasionalnya sangat tergantung kondisi itu.

Koordinator Lapangan PO Harapan Jaya Isbianto mengatakan hingga saat ini pihaknya belum melakukan penyesuaian tarif. “Setelah adanya kenaikan BBM kami bisa dikatakan tidak mendapatkan untung, karena setiap harinya setiap bus membutuhkan biaya tambahan Rp200.000 untuk operasionalnya, ujar Isbianto.

Sementara Verie Soegiharto Kepala Terminal Patria Kota Blitar mengungkapkan bahwa ada kendala dan kekhawatiran bagi sejumlah perusahaan otubus untuk menaikan tarif. “Sebenarnya sudah ada kesepakatan diantara para pengusaha untuk menaikkan tarif sebesar 30%, namun mereka khawatir akan menyebabkan menurunnya jumlah penumpang, ucap Verie.

Baca Juga:
Start di Grid 7, Verstappen Tetap Sanggup Pecundangi Ferrari

Namun jika berada dalam kondisi tarif yang sama, lalu dari mana mereka akan membayar semua kebutuhan operasionalnya seperti gaji sopir, kenek dan lain sebagainya termasuk biaya tak terduga. Mengingat masalah ini tak hanya dialami oleh satu PO bus saja, namun lebih umum lagi, dialami oleh semua PO Bus. 

Para pengusaha bus di Kota Kediri berharap Organda Jawa Timur dapat mencari solusi terbaik dalam menyiasati kendala dan permasalahan yang ada. Termasuk pemerintah daerah dan pusat, mengingat kebijakan ini sepertinya memang akan cukup memberatkan masyarakat menengah ke bawah yang menggunakan transportasi bus setiap harinya. (StoryBuilder: Muklis Efendi)


(uda)