Ekspor Kendaraan Roda Empat

Genjot Ekonomi Nasional, Toyota Target 1 Juta Unit Ekspor CBU

Toyota pasang target tinggi ekspor kendaraan khusus CBU. Ini jadi salah satu cara bagi mereka untuk mengembalikan kekuatan perekonomian nasional. TMMIN
Toyota pasang target tinggi ekspor kendaraan khusus CBU. Ini jadi salah satu cara bagi mereka untuk mengembalikan kekuatan perekonomian nasional. TMMIN

Autogear.id - Proyeksi ekspor industri otomotif nasional di 2022 mulai meningkat seiring mulai menurunnya kondisi pandemi dunia. Pada kuartal pertama (Januari-Maret) tahun 2022, Toyota Indonesia berhasil mengapalkan 10 model CBU Toyota brand sebanyak 73.000 unit ke 4 benua. Pencapaian ini meningkat 48% dibandingkan total ekspor pada periode yang sama di tahun sebelumnya (49.000 unit). 

Kinerja ini bahkan lebih besar 58% dari performa ekspor sebelum pandemi di tahun 2019 (46.000 unit). Pencapaian positif ini didukung oleh peningkatan permintaan model kendaraan Toyota seperti Toyota Veloz dan model lainnya di negara tujuan ekspor seperti di Timur Tengah dan ASEAN.

Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam pun merasa optimis meski ada gangguan besar seperti perang antara Rusia dan Ukraina. Mereka bahkan menegaskan bahwa ekspor otomotif ini adalah sektor yang terus mereka genjot untuk mengembalikan perekonomian nasional. 

“Kami terus berupaya untuk berkontribusi pada ekspor otomotif nasional dengan selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produk Toyota Indonesia salah satunya dengan memastikan peningkatan kapabilitas SDM yang terus menerus. Kami berterimakasih pada Pemerintah Indonesia yang telah memberikan kebijakan-kebijakan yang mendukung daya saing produk otomotif Indonesia di pasar global.”

Baca Juga:
Peminat Vario 160 Membeludak Selama IIMS?

Pemerintah Indonesia mencanangkan target ekspor 1 juta unit kendaraan bermotor roda empat dalam bentuk completely built up (CBU) dari Indonesia pada tahun 2025. Demi mencapai target tersebut, Pemerintah akan terus membuka keran investasi, menjadikan Indonesia sebagai salah satu ekspor hub, hingga memberikan kemudahan regulasi bagi pelaku industri otomotif di dalam negeri agar dapat memperluas pasar ekspor baik dari prinsipal maupun ke negara tujuannya. 

Sebagai salah satu industri prioritas, Pemerintah sudah memberikan berbagai fasilitas dan infrastruktur pendukung, seperti Pelabuhan Patimban guna menambah volume ekspor. Industri otomotif Indonesia saat ini memiliki kapasitas produksi mencapai 2,5 juta per tahun dengan 1,5 juta SDM potensial yang berperan dari hulu hingga hilir rantai industri otomotif.

Memasuki era elektrifikasi, Toyota Indonesia juga siap memulai produksi kendaraan listrik berteknologi hybrid di Karawang Plant yang juga ditujukan untuk pasar ekspor. Selaras dengan dukungan terhadap target Pemerintah Indonesia dalam mencapai netralitas karbon, Toyota Indonesia bertekad untuk menyediakan teknologi elektrifikasi yang saling melengkapi melalui konsep multi-pathway mulai dari flexy-engine, FCEV, BEV, PHEV, HEV, hidrogen, biofuel, hingga LCGC. Pilihan teknologi ini disiapkan agar masyarakat dapat berkontribusi di masing-masing segmen, bersama-sama mengurangi emisi di Indonesia sesuai porsinya.

Pencapaian Kinerja Ekspor T-Brand (Jan-Mar 2022)
1. Tipe SUV (Fortuner, Rush, Raize) 36.600 unit
2. Tipe MPV (Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz) 20.500 unit
3. Tipe Sedan, Hatchback, LCGC (Vios, Yaris, Agya) 15.900 unit


(uda)