Musim Hujan, Ini Batas Aman Mobil saat Melewati Genangan Air

Mobil terobos banjir (WikiImages-Pixabay)
Mobil terobos banjir (WikiImages-Pixabay)

Autogear.id - Mendekati akhir tahun, wilayah Indonesia cenderung sering diguyur hujan, karena sudah memasuki musim hujan. Sejumlah ruas jalan yang ada di Indonesia kerapkali tergenang air atau bahkan banjir, akibat curah hujan yang tinggi. 

Ketika banyak genangan air di jalan, ada yang dalam dan ada yang tidak. Buat pengendara yang ground clearance mobilnya relatif tinggi, aman-aman saja melewati genangan air. Namun bagi mobil yang ground clearance nya tidak terlalu tinggi, bisa jadi masalah tersendiri. 

Sebenarnya berapa batas aman mobil untuk bisa melintasi genangan air di jalan? Didi Ahadi, Dealer Technical Support Department Head PT Toyota Astra Motor (TAM) seperti dikutip sebuah media, memberikan tips terkait batas mobil melintas di genangan air adalah di bawah bodi kendaraan. 

"Jika ada genangan air yang cukup tinggi, sebaiknya pengguna mobil menghindari dengan cari jalan lain, karena ada potensi air masuk ke filter udara, lalu terbawa hingga ruang mesin. Itu bisa menyebabkan terjadinya water hammer," jelasnya. 

Hal senada disampaikan oleh Anjar Rosadi, Service Parts Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Ketika menghadapi genangan air di jalanan, pengemudi haruslah memprediksi, seberapa tinggi genangan air yang mau diterobos. 

"Sewaktu pengendara mobil akan melewati genangan air, paling utama itu harus mengetahui dulu posisi air intake mobil ada di mana dan seberapa tinggi," tukas Anjar. 

Selain posisi intake, batas aman mobil untuk dapat melewati genangan air bisa pengemudi lihat indikatornya dari roda. Jika air terlihat merendam seluruh bagian roda, lebih baik cari jalan lain, jangan diterobos. 

“Batas maksimal hanya 3/4 bagian roda saja. Untuk mengeceknya, pengemudi tak perlu keluar dari mobilnya. Cukup dengan melihat kendaraan lain yang melintas lebih dulu. Apabila ternyata sampai menutupi semua roda, lebih baik putar balik cari jalan lain,” terangnya. 

Sebetulnya, kata Anjar, saat roda terendam setengahnya saja, sudah berisiko. Pasalnya, genangan air sewaktu dilintasi kendaraan akan muncul gelombang. 

Alhasil, adanya gelombang tersebut bisa membuat ketinggian air naik. Dalam kondisi demikian, berisiko air menyelinap masuk ke intake atau saluran udara ke pembakaran.


(acf)