Balap Motor

Jelang MotoGP Austin, Gini Cara Marco dan Diggia Latihan

Duo pembalap tim Pertamina Enduro VR46 Racing punya metode latihan berbeda. VR46
Duo pembalap tim Pertamina Enduro VR46 Racing punya metode latihan berbeda. VR46

Autogear.id - Jelang pagelaran MotoGP Austin di Circuit of The America (COTA) akhir pekan ini yaitu 13-14 April 2024, rupanya duo pembalap tim Pertamina Enduro VR46 Racing punya program latihan yang berbeda. Meski mereka adalah dua pembalap yang tergabung di tim yang sama dan berasal dari negara yang sama, namun keduanya punya metode berbeda dalam mempersiapkan diri untuk seri balap di Benua Amerika. 

Marco Bezzecchi yang tergabung di VR46 Racing Academy, punya kurikulum khusus bersama dengan semua murid yang tergabung di akademy tersebut, sedangkan Fabio Di Giannantonio punya metode sendiri yang Ia terapkan sejak akhir tahun lalu saat bisa tampil kompetitif di MotoGP. 

Adapun metode latihan yang digunakan oleh Marco adalah berlatih strategi balap bersama rekan-rekan sesama pembalap yang tergabung di sekolah balap milik Valentino Rossi itu. Bahkan guru besar yang juga legenda balap MotoGP, turun tangan langsung mengawal murid-murid sekolah balapnya melakukan latihan dan simulasi balapan. 

Baca Juga:
Mudik Lebaran 2024, Astra Infra Layani 2,8 Juta Kendaraan

Menggunakan Ducati Panigale V4 versi produksi massal yang tentunya punya karakter berbeda, Ia terlihat cukup bersemangat. Program yang Ia jalani tentu bukan cuma karakter motor. Namun berupaya untuk memahami strategi penggunaan ban hingga strategi balapan. "Kami menjalani latihan di Sirkuit Mugello dan memiliki karakter unik dan menjadi sirkuit yang sangat istimewa," ujar Marco Bezzecchi di akun media sosialnya.

Sedangkan Diggia yang tidak tergabung di VR46 Racing Academy, punya latihan unik dengan melatih ritme jantungnya agar tetap rileks dan bisa lebih tenang saat mengambil keputusan matang di kondisi balapan. "Ukuran BPM yang harus Anda perhatikan adalah ketika BPM (beats per minute) mencapai di atas 120 BPM. Anda harus mendengarkannya, sesuaikan dengan irama suara motor dan suara-suara lain yang bisa menyelaraskannya."

Saat ini keduanya sudah melakukan pemantauan langsung ke COTA Austin, sirkuit kebanggaan masyarakat Amerika. Baik Marco dan Diggia, menganggap bahwa sirkuit tersebut punya karakter teknis yang kuat. Sehingga sesi adaptasi benar-benar harus bisa mereka manfaatkan.


(uda)