Bahan Bakar dan Energi

BBM Satu Harga, Cara Negara Menyatukan Keragaman di Indonesia

BBM satu harga bukan sekadar berkeadilan sosial, namun juga cara negara keragaman di Indonesia. Pertamina
BBM satu harga bukan sekadar berkeadilan sosial, namun juga cara negara keragaman di Indonesia. Pertamina

Autogear.id - Perapan harga eceran bahan bakar minyak (BBM) dengan sistem Satu Harga, bukan sekadar infiltrasi dari perwujudan sila kelima dalam Pancasila. Lebih jauh lagi, itu menjadi bagian dari upaya besar pemerintah untuk menyatukan keragaman di Indonesia. Sehingga terjadi kesamaan perlakuan antar penduduk di berbeda wilayah di lingkup Indonesia. 

Hal ini pun menjadi konsen tertinggi pemerintah dalam memberikan perhatian khusus bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Terlebih di pelosok negeri yang sebelumnya sangat sulit mendapatkan bahan bakar dengan harga yang sama seperti di wilayah perkotaan. Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) pun terus berperan aktif mendukung program-program Pemerintah terutama akses energi berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia. 

Dukungan tersebut salah satunya tercermin dalam pembangunan Lembaga Penyalur BBM Satu Harga di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang telah dimulai sejak tahun 2017. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan komitmen ini berlanjut di 2022. Dari target 92 lokasi yang ditugaskan, 69 lembaga penyalur BBM Satu Harga sudah dibangun hingga awal November 2022 ini. 

Hingga tahun 2024, Pertamina Patra Niaga berkomitmen dalam mewujudkan hadirnya 573 lembaga penyalur BBM Satu Harga. “Pertamina telah membangun 390 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di 123 kabupaten di seluruh Indonesia. Dari 123 kabupaten tersebut, 54 kabupaten di antaranya termasuk daerah 3T," papar Alfian dalam pernyataan resminya pada Rabu (2/11/2022).

Baca Juga:
Alva One Bakal Wara-Wiri di Area Ring Satu KTT G20

Alfian dalam pernyataan lanjutannya bahwa peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga ini adalah titik awal layanan Pertamina kepada masyarakat di daerah tersebut. "Ke depan, Pertamina akan terus memastikan distribusi ke lembaga penyalur BBM Satu Harga berjalan dengan baik, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas dalam mewujudkan keadilan energi.” 

Dari 69 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang sudah dibangun, Pertamina Patra Niaga bersama dengan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas pada hari ini melakukan peresmian tahap pertama yakni sebanyak 47 lembaga penyalur  BBM Satu Harga yang tersebar di beberapa provinsi. 

Antara lain dua di Nusa Tenggara Barat, 10 di Nusa Tenggara Timur, satu di Sulawesi Barat, dua di Sulawesi Utara, delapan di Sulawesi Tengah, lima di Maluku, enam di Maluku Utara, 10 di Papua, dan tiga di Papua Barat. Peresmian selanjutnya akan dilakukan pada akhir November.

“Pertama-tama kami ucapkan apresiasi kepada gubernur dan para kepala daerah telah memfasilitasi kehadiran lembaga penyalur BBM Satu Harga. BBM Satu Harga ini adalah wujud keberhasilan memberikan akses BBM yang mudah dengan harga yang sama hingga ke wilayah 3T di seluruh Indonesia,” lanjut Alfian.

Baca Juga:
Komunitas Mobil Prancis Gelar Hajatan Lebaran Lagi

Di balik manfaatnya yang besar, Alfian turut menuturkan tantangan yang besar dalam proses distribusi energi ke lembaga penyalur BBM Satu Harga, apalagi yang berlokasi di daerah 3T. Sudah biasa, jika BBM ini harus didistribusikan menggunakan berbagai moda transportasi, baik itu darat, air, dan udara sebelum sampai di lembaga penyalur BBM Satu Harga. 

“Dalam proses pendistribusian BBM Satu Harga cukup jamak terjadi pergantian moda transportasi hingga 4 sampai 5 kali hingga BBM sampai di lembaga penyalur dan kepada masyarakat. Bahkan, di daerah tertentu seperti Puncak Jaya Papua, bahkan bisa mencapai 6 bahkan 8 kali. Namun ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga untuk melaksanakan amanah memastikan akses energi bagi masyarakat,” tukas Alfian.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengatakan bahwa BPH Migas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memastikan serta menjamin penyaluran energi terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri. 

“Dari target 92 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga di tahun 2022, saat ini terealisasi 69 titik, artinya masih ada target yang perlu kita penuhi. Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat telah mendukung pelaksanaan Program BBM Satu Harga, mudah-mudahan manfaat kehadiran BBM Satu Harga ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sehingga dapat menggerakan roda perekonomian di wilayah 3T, dan menjadi perwujudan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.” 


(uda)