Bengkel Otomotif

Awalnya Cuma Peserta Bazaar, Kini Planet Ban Punya 1000 Toko

Planet Ban kini punya seribu toko dan tetap konsisten mengembangkan jaringan. AG - Alun
Planet Ban kini punya seribu toko dan tetap konsisten mengembangkan jaringan. AG - Alun

Autogear.id – Menjalani usaha yang relatif tak mudah, apalagi sempat terhantam badai pandemi global selama kurang lebih dua tahun, tidak lantas membuat Planet Ban kendor. Sejak berdiri pada tahun 2011, merek dagang ini memulai usaha dengan ikut pameran dari acara bazaar ke bazaar. Lalu perlahan tapi pasti, mulai membuka toko satu persatu.

Tidak terasa jumlah tokonya bertumbuh, mencapai puluhan hingga ratusan di seluruh Indonesia. Kemarin, Rabu (24/8/2022), Planet Ban malah meresmikan toko ke-1000 mereka. Toko ke-1000 dari perusahaan yang tidak membuka peluang franchise ini berlokasi Perum Grand Cikarang City D12, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Chief Executive Officer Planet Ban, Andi Haryoko, di Hotel Sultan, Rabu (24/8/2022) mengatakan, peresmian toko ke-1000 mereka menjadi bukti pertumbuhan perusahaannya. “Sejak 2011 kami lakukan berbagai strategi bisnis. Termasuk diversifikasi lini usaha, ke arah servis motor dan pengembangan produk mandiri, di luar jualan ritel ban motor,” ujar Andi.

Sementara Chief Operations Officer Planet Ban, Deden Hendra Sakti menambahkan, selaras peresmian toko ke-1000, Planet Ban juga memperkenalkan kampanye terbaru, Inovasi Tanpa Henti. “Kami lakukan untuk terus memperkuat komitmen, dalam mengembangkan ekosistem otomotif di Indonesia, khususnya kendaraan roda dua,” tukas Deden.

Baca Juga:
Pro-Kontra Sprint Race di Kalangan Pembalap MotoGP

Baik Deden, maupun Andi sama-sama mengklaim, Planet Ban terus berinovasi dan berinvestasi. Contohnya dari

yang semula hanya perkenalan di bazaar, berkembang terus hingga 1000 toko.“Dalam waktu dekat, kami juga akan buka toko terbaru di Palembang, Sumatera Selatan. Memang target kami bisa buka 200 toko per tahun,” kata Andi.

Lanjut pria ini, inovasi juga dilakukan dari segi peningkatan layanan maupun model bisnis. Disamping menerapkan diversifikasi lini usaha, berupa jasa servis dan manufaktur oli merek Xten. Dalam 5 tahun terakhir, Planet Ban yang juga menyasar para driver ojek online (ojol) ini dikatakan konsisten tumbuh. Angka pendapatan perusahaan (CAGR) meningkat rata-rata 28,2 persen pertahun.

Melalui lini usaha jasa servis, perusahaan ini mampu mencatatkan lebih dari 1,5 juta motor yang telah diservis di toko-toko mereka sepanjang 2021. Torehan pertumbuhan year on year Planet Ban rata-rata 86,7 persen, sejak pertama kali memperkenalkan jasa servis pada 2018.

Sedangkan untuk pemasaran oli Xten, diakui telah menempati posisi ke-6 dalam market share pelumas di segmen konsumen, yaitu sebesar 5,3 persen. Serta menduduki peringkat ke-7 untuk segmen driver ojol di wilayah Jawa, Bali, Lampung dan Kalimantan Timur, yakni sebesar 5,2 persen.

“Bersama talenta-talenta lokal dan partner afiliasi, kami siap terus mengembangkan ragam produk lewat hub inovasi Xten Lab, inovasi layanan, serta membangun ekosistem inovatif untuk pemotor di Indonesia,” terang  Andi.

Baca Juga:
Regulator Akui Sprint Race di MotoGP Cuma Trik Pemasaran Saja

Hal ini dilakukan untuk membuktikan kalau hasil karya anak bangsa dapat menciptakan produk inovatif secara mandiri di dalam negeri. “Dengan adanya kredibilitas standar dan kualitas unggulan, yang mampu bersaing dengan produk-produk mancanegara,” tutupnya.


(uda)