Ulas Teknologi Motor Baru

Yamaha E01 Disetarakan Matic 125 cc, Tapi Torsi Mirip Punya Moge?

Yamaha E01 disetarakan dengan motor kelas matic 125 cc, meski torsinya mirip moge mesin kecil. SS YMC
Yamaha E01 disetarakan dengan motor kelas matic 125 cc, meski torsinya mirip moge mesin kecil. SS YMC

Autogear.id - Yamaha mengumbar motor konsep di ajang pameran otomotif Indonesia INternational Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 yang berlangsung 11 hari pada awal April lalu. Motor dengan nama E01 itu pun sontak menyita perhatian banyak orang dan digadang-gadang bakal versi EV (electric vehicle) dari Nmax. Mengingat dimensi dan karakter mereka coba mengadopsikan motor yang cukup digemari di market global.

Namun bayangan itu ternyata sedikit bergeser, lantaran dalam konferensi pers yang berlangsung pada Kamis (21/4/2022), pihak Yamaha Motor Corporation tak mau mengatakan bahwa ini adalah Nmax versi listrik. Bahkan dari keterangan yang mereka paparkan, lisensi motor itu disetarakan dengan motor matic konvensional yang memiliki kapasitas mesin 125 cc. Artinya kalau di Yamaha, hanya sekelas Yamaha Lexi. 

Dalam webinar tersebut, divisi inovasi YMC yaitu Eiji Koyano bertindak sebagai group manager, lalu Yasushi Nomura sebagai divisi proof of concept planner, lalu ada Takuya Maruo sebagai engineer project leader dan Teppei Maezono sebagai design director memaparkan konsep murni dari E01. Keempatnya menjelaskan tentang bagaimana E01 akan menjadi motor masa depan dan memiliki personalisasi tinggi. 

"Motor ini masih merupakan motor prototipe dan terus kami kembangkan agar nantinya benar-benar siap jika ekosistemnya sudah siap. Motor ini sebenarnya punya target market bagi mereka yang ingin menggunakannya sebagai moda transportasi dalam kota dan antar kota dengan jarak medium. Jadi kami rasa ini cocok bagi Anda yang tinggal dan bermobilitas di kota," papar Eiji Koyano. 

Baca Juga:
Antisipasi Mudik Tahun Ini, Suzuki Optimalkan Layanan Via Aplikasi

DIlanjutkan oleh Koyano, bahwa mereka masih akan konsetrasi untuk pasar Jepang lebih dulu dan akan kami kabarkan lagi selanjutkan untuk pasar global. Namun yang pasti ini adalah motor yang mereka kembangkan bukan hanya untuk pasar Jepang saja, melainkan untuk pasar global.

Terdaftar di Kelas 125cc
Dalam pemaparan lanjutan di sesi webinar tersebut, Engineer Project Leader E01 yaitu Takuya Maruo, memaparkan bahwa motor ini akan didaftarkan di segmentasi setara dengan motor skuter matic 125 cc. "Baterainya memiliki kapasitas 4,9 kWh yang sanggup melepas tenaga sebesar 8,1 kW pada kitiran 5,000 RPM. Bagian yang istimewa adalah karena motor ini sanggup memuntahkan torsi sebesar 30,2 Nm," klaim Maruo. 

Torsi yang sangat besar ini nyaris menyamai gabungan torsi 3 unit Nmax. Namun jangan takut, lantaran torsi besar ini akan dikawal oleh fitur kontrol traksi, agar tetap aman. Adapun maksimal kecepatan yang sanggup diakomodasi motor ini adalah 100 km per jam. Sementara jarak tempuhnya adalah sejauh 100 km sebelum melakukan pengisian ulang baterainya kembali. Jika melihat konfiguasi penempatan baterai, motor ini menempatkan baterainya di bawah dek. Sehingga bobot motor berada di bagian bawah yang membuat motor lebih stabil.

Begitu juga dengan penempatan dapur pacu listriknya yang berada tepat di belakang baterai. Rotor penggerak yang sejajak dengan pivot lengan ayun, diklaim punya keunggulan tersendiri, terutama membuat penggunaan v-belt lebih stabil. Wajar jika penempatan lengan ayun dialokasikan di bagian tengah, untuk membuat gerak mengayun roda belakang lebih melengkung.

Baca Juga:
Motor Balap Listrik Ducati V21L, Mulai Diuji Intensif di Sirkuit

Tiga Mode Berkendara
Motor ini diklaim punya tiga mode berkendara untuk menyesuaikan dengan kondisi. Tiga mode tersebut adalah mode Power yang mengeluarkan maksimal tenaga dan torsi motor ini yaitu 8,1 kW dan sanggup berakselerasi 30,2 Nm. Kecepatannya bisa menyentuk 100 km per jam dan bisa jadi ini akan mempersingkat jarak tempuhya. Kemudian mode kedua yaitu Standar dengan tenaga maksimal yang sama dengan mode Power, namun torsinya dikurangi jadi 24,5 Nm. Kecepatan maksimal yang bisa dicapai di mode ini sama dengan mode Power.

Sementara untuk mode Eco, tenaga maksimal yang bisa dikeluarkan hanya 5,4 kW sedangkan, torsinya sanggup menyentuh 21,4 Nm. Tentu ini masih lebih besar dari torsi Nmax. Kemudian mode selanjutkan adalah mode mundur atau Reverse. Mode ini hanya bisa mencapai 1 km per jam, karena difungsikan untuk membantu memundurkan kendaraan saja. Terutama ingin keluar dari parkiran dengan memundurkan motor.

Tiga Cara Mengisi Baterai
Cara pertama yang diungkapkan oleh Maruo adalah dengan menggunakan sistem fast charger. Sistem ini sanggup mengisi baterai dari 0 ke 90 persen hanya dalam waktu sejam. Sistem ini biasanya hanya terdapat di main dealer, atau perusahaan yang kerja sama dengan Yamaha untuk penyediaan wall charging ini. 

Kemudian normal charging yang biasanya ada di rumah yaitu dengan daya listrik 200-240 volt. Lama pengisian baterai adalah 5 jam untuk mengisi dari 0-100 persen. Sedangkan yang ketiga adalah melalui portable charging atau yang biasa dikenal dengan powerbank dengan daya 100-240 volt. Lamanya pengisian baterai bisa sampai 14 jam untuk mengisi dari 0-100 persen. Tapi biasanya penggunaan portable ini hanya untuk membantu melakukan pengisian baterai di lokasi yang tak terdapat listrik saja.

Untuk sisi teknis Yamaha E01, itu di atas adalah bagian yang cukup berpengaruh. Dalam pembahasan di artikel berikutnya, akan kami bahas soal bagaimana Yamaha membuat motor ini tetap lebih canggih dengan semua fitur personalisasi digital yang dimilikinya. 


(uda)