Serba-Serbi Formula 1

Dapat Suntikan Dana Segar, Krisis McLaren Terselesaikan

McLaren akhirnya selamat dari kebangkrutan. planetf1
McLaren akhirnya selamat dari kebangkrutan. planetf1

Autogear.id: Kabar baik datang dari McLaren yang akhirnya menemukan jalan keluar dari masalah finansial yang mereka hadapi. Sebelumnya, problem keuangan McLaren benar-benar di level kritis dan bahkan berpotensi membuat McLaren bangkrut.

Dilansir dari PlanetF1, bos McLaren Zak Brown mengumumkan kalau masalah mereka telah terselesaikan. "Masalahnya telah terpecahkan," ujar Brown tanpa menyebutkan dari mana sumber dana yang menjadi penyelamat McLaren. 

"Anda akan mendengar berita positif dari kami dalam beberapa hari mendatang," lanjutnya. 

Jika melihat langkah-langkah yang diambil McLaren dalam beberapa hari terakhir, diyakini tim yang berbasis di Inggris tersebut sepertinya mendapatkan suntikan dana dari Bank National Bahrain sebesar 150 juta poundsterling atau sekitar Rp2,7 Triliun. 

Sebelumnya, McLaren dilaporkan butuh dana segar sebesar 280 juta poundsterling yang harus mereka dapatkan sebelum pertengahan Juli. Jika tidak, perusahaan otomotif asal Inggris tersebut diambang kebangkrutan sebelum menjalani Grand Prix Hungaria. 

McLaren Holdings juga mencoba jalur hukum untuk membebaskan properti di Woking dan koleksi mobil bersejarah untuk membantu mengumpulkan uang tunai melalui hipotek atau penjualan. Akan tetapi, langkah tersebut ditolak oleh sekelompok pemegang obligasi yang memiliki keamanan atas aset utama McLaren dan tidak ingin melepaskannya untuk digunakan mengumpulkan dana baru. 

Semakin kepepet, McLaren akhirnya mengajukan pinjaman ke National Bank Bahrain (NBB). NBB dimiliki oleh Mumtalakat Holding Company sebesar 44 persen, kemudian dana kekayaan negara Bahrain juga memiliki 56 persen McLaren sehingga besar kemungkinan pinjaman tersebut akan disetujui. 

Meski sudah mendapatkan dana segar, namun McLaren harus memiliki strategi finansial yang tepat agar mereka tidak terkena krisis gelombang kedua. 

"Kami masih belum tahu jumlah balapan terakhir dan penghasilan Formula 1 tahun ini. Kami juga belum tahu apakah akan ada gelombang infeksi kedua. Karena itu kami masih berhati-hati," tutup Brown.


(uda)