6 Komponen Mobil yang Bisa Dicek di Rumah Selama PPKM

Foto: Dok. Autogear.id
Foto: Dok. Autogear.id

Autogear.id - Secara resmi pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk wilayah Jawa dan Bali, hingga 16 Agustus 2021. Praktis, banyak masyarakat tetap Work From Home (WFH), bekerja dari rumah. Ketika WFH, mobilitas minim. Mobil pun lebih sering nongkrong di garasi.

Kendati demikian, pemilik harus tetap memperhatikan kondisi mobilnya. DFSK pun mengimbau, agar para pemilik mobil melakukan pengecekan rutin. Meminimalisir risiko kerusakan karena tak digunakan. 

"Kami mengajak untuk tetap merawat dan menjaga kondisi mobil selama PPKM. Ini penting, agar kita selalu siap ketika kembali beraktivitas. Berkendara tetap aman, nyaman, dan menyenangkan,” urai Achmad Rofiqi, PR & Media Manager DFSK Indonesia.

Terdapat 6 komponen yang bisa dicek sendiri di rumah versi DFSK Indonesia:

1. Oli Mesin
Perlu mendapat perhatian, karena bertugas melumasi pergerakan komponen lain yang ada di dalam mesin. Bila diabaikan, kondisinya bisa menjadi tidak baik, mengental, malah dapat menyebabkan kerusakan mesin.

Cara gampang mengontrol oli mesin adalah mengecek odometer. Umumnya pergantian oli setiap 10.000 kilometer. Bisa juga melihat volume melalui dipstick, yang berada di area mesin. 

Untuk mobil DFSK ditandai gagang warna kuning. Bila volume oli mesin berada di bawah batas minimum, pemilik bisa tambahkan oli yang sama dengan yang digunakan.

2. Aki 
Sebagai salah satu komponen penting kelistrikan mobil. Bila tak dirawat, komponen ini bisa bermasalah, membuat kelistrikan di kendaraan tidak berfungsi dengan baik.

Cara mengecek kondisi aki, lihat tanggal pembelian melalui label yang ditempel. Umumnya mobil yang rutin digunakan, aki memiliki umur pakai 1-2 tahun.

Jika tipe aki basah, pengecekan melalui kondisi cairan. Bila cairan aki kurang, segera tambahkan. Sementara aki kering, ada indikator warnanya. Biru masih oke, putih butuh tambahan setrum, dan merah wajib ganti.

3. Lampu
Setelah kondisi aki optimal, selanjutnya lakukan pengecekan lampu-lampu dengan cara menyalakannya. Pemilik bisa menyalakan lampu depan, belakang, kabin, hazard, hingga sein, pastikan semua berfungsi.

4. Ban
Sebagai satu-satunya komponen kendaraan yang langsung menyentuh aspal. Beban kendaraan seluruhnya bertumpu pada empat ban. Padahal luas area ban yang menempel ke aspal tak lebih dari ukuran kartu pos.

Pemilik mobil bisa mengecek ketebalan ban, melalui tread wear indicator (TWI), indikator keausan ban. Kalau sudah tipis, lekas ganti dengan ban baru. Agar traksi ban dengan aspal kembali maksimal. Jangan lupa cek tekanan angin pada ban, ukurannya tertera pada label yang menempel di pilar pintu pengemudi.

5. Cairan
Selain oli mesin, ada sejumlah cairan yang harus diperiksa. Seperti cairan radiator, minyak rem, dan washer atau cairan pembersih kaca depan kendaraan.

Cairan radiator berfungsi sebagai pendingin, agar temperatur mesin stabil. Pengecekannya bisa lewat tabung resevoir. Kalau berada di bawah batas minimal, maka bisa ditambah. Hindari gunakan air mineral, karena dalam jangka waktu lama bisa sebabkan korosi radiator.

Perhatikan minyak rem, karena penting untuk menjaga keselamatan berkendara. Bisa dicek melalui tabung minyak rem. 

Sedangkan cairan washer berfungsi membantu wiper membersihkan kaca depan supaya memberi visibilitas pengemudi yang baik. Cairan washer bisa berupa campuran air dan sedikit sabun cair.

6. Bodi
Terakhir, pemilik mobil DFSK bisa mengecek kondisi bodi kendaraannya. Jika kendaraan dalam kondisi berdebu, dan banyak kotoran menempel, hendaknya segera dicuci bersih.

Bodi mobil kotor, kalau didiamkan begitu saja bisa membuat korosi. Berisiko menimbulkan kerusakan lebih parah.


(acf)