Mitos atau Fakta, Tangki Bahan Bakar Mobil Harus Selalu Penuh? 

Gambar oleh Rudy and Peter Skitterians dari Pixabay
Gambar oleh Rudy and Peter Skitterians dari Pixabay

Autogear.id - Karakter pengguna mobil jelas bermacam-macam. Bukan hanya karakter berkendaranya saja yang berbeda. Untuk urusan terbiasa berkendara dengan tangki bahan bakar penuh atau tinggal seperempat kapasitas, pengendara punya gaya masing-masing.

Memang banyak pengendara mobil yang beranggapan, mengisi tangki bahan bakar selalu penuh adalah sebuah keharusan. Alasannya, selain tidak perlu bolak-balik ke SPBU saat berkendara, juga agar tangki bahan bakar lebih awet. Benarkah demikian? 

Dilansir dari laman resmi Hyundai, ternyata hal itu fakta, bukan mitos. Karena pada dasarnya tangki bahan bakar memang harus terisi penuh. Tidak boleh sampai sedikit atau habis terlalu lama, sebab hal itu kurang baik.

Jumlah kapasitas bahan bakar yang terlalu sedikit, berpotensi menyebabkan tangki kotor. Akibat terjadinya kondensasi, di mana merupakan penyebab utama timbulnya kotoran pada tangki mobil.

Kotoran hasil kondensasi ini bisa merusak tangki mobil, terutama fuel pump dan filter bahan bakar. Serta karat akibat uap bahan bakar memicu timbulnya titik-titik air. Jika tangki kotor, maka penggantian komponen berisiko akan lebih sering terjadi.

Selain tangki kosong menyebabkan kondensi, dalam jangka waktu lama juga dapat merembet ke bagian filter bahan bakar dan bisa menyebabkan boros bahan bakar.

Karat pada tangki bisa menghasilkan serpihan yang mengganggu kinerja fuel pump. Sehingga mobil bisa tersendat-sendat atau mati mendadak, karena pasokan bahan bakar ke mesin terhambat.

"Yang namanya fuel pump, tugasnya adalah menyedot semua bahan bakar menuju ke mesin. Problemnya ketika posisi diam, fuel pump stabil. Tapi kalau belok-belok, maka tidak stabil. Kondisi ini menyebabkan fuel pump itu overheat," terang Rifat Sungkar, pereli nasional dan dunia dalam sebuah kesempatan webinar bersama media yang diinisiasi Mitsubishi.

Overheat yang dimaksud adalah fuel pump terlalu banyak menyedot kotoran, sehingga bensin tidak mengalir normal. Pemilik kendaraan akan megeluarkan biaya tidak murah, untuk memperbaiki atau mengganti fuel pump maupun komponen lain yang rusak.

"Jadi tidak direkomendasikan tangki kosong, akan menyebabkan fuel pump overheat karena tidak ada yang disedot. Berpotensi malah menyedot kotoran yang mengendap di bawah tangki,” jelas Rifat.

Dalam kesempatan yang sama, Rifat pun sempatkan diri menceritakan pengalaman pribadi. Dimana ia pernah mengalami kejadian sejenis, tetapi bukan di mobil standar. 

“Waktu balap WRC di Australia, di SS ke-13 mobil saya terpaksa berhenti karena tangki bahan bakar ada krikil-krikil kecil menempel di fuel pump. Jadi saya berhenti balapan gara-gara itu," aku Rifat berbagi pengalaman.


(acf)