Regulasi Euro4

Standar Emisi Euro4 di Pelupuk Mata, Sudah Siapkah Hino?

Hino menyatakan kesiapannya untuk memasuki era regulasi emisi Euro4 di Indonesia. AG-S Alun Segoro
Hino menyatakan kesiapannya untuk memasuki era regulasi emisi Euro4 di Indonesia. AG-S Alun Segoro

Autogear.id – Sepertinya Hino tak enak hati kalau sampai tidak ikut mempersiapkan diri, menyongsong diberlakukannya kebijakan standar emisi Euro4 yang sudah di pelupuk mata. Apalagi mengingat kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah tersebut, sejatinya berlaku April 2021, namun mengalami penundaan setahun hingga April 2022 mendatang.

Ditambah lagi Hino mengklaim diri sudah memiliki teknologi mesin, yang menjadi syarat utama pemenuhan standar Euro4, yaitu mesin Common Rail. Teknologi mesin yang digadang-gadang memiliki keunggulan di antaranya emisi gas buang lebih ramah lingkungan, efisiensi bahan bakar, suara mesin yang halus dan minim getaran.

Hino mengaku, sejak tahun 2012, unit-unit truk dan busnya sudah mengusung mesin common rail. Sehingga dikatakan telah menjadi andalan para pebisnis di Indonesia. Sebut saja Hino Ranger FM 285 JD untuk dump, Ranger FL 245 JN dan FM 350 TH untuk kargo, serta Hino bus RN 285.

Melihat sejumlah pemain di ranah kendaraan niaga di Indonesia kiranya sudah bersiap-siap menjelang Euro4. Alhasil, Hino tak mau ketinggalan kereta. Berbekal mesin common rail yang ada sebelumnya, Hino lantas meningkatkan beberapa spek, fitur dan performa common rail seluruh unitnya serta memperkenalkannya kepada khalayak luas.

Baca Juga:
Daya Beli Masyarakat yang Utama, Pertamina Jaga Harga Pertalite

Berlokasi di Hino Total Support Costumer Center (HTSCC), Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (9/3/2022), Hino meluncurkan seluruh model kendaraannya yang memang sudah siap melaksanakan standar Euro4. Serta mulai memasarkannya sejak 10 Maret 2022.

Dijelaskan, acara peluncuran tersebut tak hanya memamerkan unit-unit dari produsen kendaraan niaga identik warna hijau ini, yang telah membenamkan mesin common rail. Melainkan juga penyegaran sejumlah fitur dan teknologi, seperti Hino Connect Telematics dan Hino DX Tools.

Selain itu, ragam fitur terkini yang disematkan pada armada Hino Euro4 mulai dari sasis yang mengalami penambahan ketebalan dari 7 mm menjadi 8 mm, sehingga dikatakan lebih kuat menahan beban muatan. Lalu gross vehicle weight (GVW) yang lebih optimal.

Kemudian penambahan panjang wheelbase, sistem pengereman menggunakan full air brake dan ABS, serta anti mundur. Hingga sistem bahan bakar dengan mekanisme 3x penyaringan bahan bakar, dan injector dengan full Diamond Like Carbon (DLC) untuk meningkatkan daya tahan keausan.

Baca Juga:
Dibanggakan Yamaha, Apa Keunggulan Forged Piston?

Mengenai mesin common rail Hino sendiri, sudah dilengkapi Diesel Oxidation Catalyst (DOC) untuk mengurangi emisi gas buang karbon monoksida (CO), dan Hidrokarbon (HC). Selain itu terdapat Exhaust Gas Recirculation (EGR) untuk menurunkan kadar emisi gas buang NOx, dan Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk model tertentu.

Performa mesin common rail Hino Euro4 juga diperkuat Variable Nozzle Turbo (VNT), meningkatkan suplai udara ke ruang bakar, untuk mengejar tenaga responsif. Serta ECU generasi terbaru yang telah terintegrasi dengan EDU.

“Kendaraan yang hari ini kami luncurkan, bukan hanya untuk memenuhi regulasi Euro4. Tapi untuk menguatkan posisi Hino sebagai pemimpin pasar yang terus berkontribusi. Demi kemajuan dan pengembangan transportasi di Indonesia yang lebih ramah lingkungan”, ungkap President Director Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Masato Uchida.

COO - Director PT HMSI, Santiko Wardoyo menambahkan, Hino tetap berkomitmen untuk menjadi market leader, terutama di segmen medium duty truck berturut-turut selama 22 tahun hingga sekarang, dengan pangsa pasar di atas 50 persen.

“Kami senang dan bangga bisa melaksanakan acara peluncuran di tanggal 9 ini, sebagai angka rejeki di kepercayaan masyarakat Chinese. Tercatat, sudah 40 tahun Hino ada di Indonesia, serta selalu mengusung semangat Best Fit Product dan Total Support kepada pelanggan”, jelas Santiko.

Menyoal harga, disampaikannya cuma selisih 30 sampai 50 juta rupiah lebih tinggi dari unit yang lama. “Bicara trade in, kami memang membuat divisi khusus untuk itu. Tapi setahu saya, karakter pelanggan Hino tidak menukar, melainkan menambah dengan membeli unit-unit baru”, seloroh Santiko yang juga menjelaskan forecast HMSI untuk produk Hino Euro4 sebanyak 30 ribu unit sepanjang 2022.


(uda)