Industri Otomotif

Pabrik Motor Stop Produksi, Produsen Ban Kebingungan

Dilema IRC, pabrik motor stop operasi namun permintaan Aftermarket tinggi. irc
Dilema IRC, pabrik motor stop operasi namun permintaan Aftermarket tinggi. irc

Autogear.id: Sejak wabah Covid-19 mulai menjangkit di Indonesia, permasalahan kompleks muncul hampir di setiap lini industri otomotif mulai dari hulu hingga ke hilir. Menyusul himbauan pemerintah terkait 'social distancing', pabrik-pabrik motor pun stop beroperasi. 

Hal ini menghadirkan dilema tersendiri bagi produsen ban, seperti Gajah Tunggal dengan brand IRC yang menjadi suplier ban resmi berbagai macam jenis sepeda motor yang dijual di Indonesia.

Senior Brand Executive & Product Development Gajah Tunggal, Dodiyanto menjelaskan bahwa pabrik IRC masih berjalan namun pihaknya melakukan penyesuaian terhadap jumlah produksi. Menurut Dodi, yang menjadi dilema adalah pabrik motor Yamaha, Honda, Suzuki stop produksi sedangkan di sisi lain permintaan aftermarket tetap tinggi. 

"Untuk produksi di pabrik masih jalan dengan prosedur physical distancing. Yamaha, Honda, Suzuki stop, tapi kebutuhan di after market besar. Seperti yang kita tahu IRC adalah ban untuk suplay ke semua pabrikan, dengan ini produksi berkurang, tapi produksi tetap untuk after market, begitu juga dengan Zeneos," kata Dodiyanto, Kamis (9/4/2020) malam. 

Tak hanya untuk pasokan dalam negeri, Gajah Tunggal juga mengalami kendala dalam hal ekspor ke beberapa negara tetangga.

"Ekspor pastinya ada kendala, beberapa negara tujuan kita status 'lockdown' seperti Filipina, Malaysia berkurang, agak susah. Zeneos sendiri ekspor paling besar di Filipina, karena di sana tidak ada pabrik ban motor, jadi impor semua," sambung Dodiyanto. 

Lebih lanjut, terkait dengan berapa persen penurunan produksi untuk brand IRC dan Zeneos, Dodi masih enggan menyebutkan detilnya. "Angkanya kita tidak bisa sebut, yang pasti ada penurunan. Karena faktor utamanya pabrik motor stop operasi," tutupnya.


(uda)