Persiapan F1 2022

FIA Resmi Relokasi Michael Masi, Eduardo Freitas jadi Gantinya

Direktur balap F1 Michael Masi direlokasi, penggantinya diambil dari ajang balap ketahanan dan DTM. F1Fanatics
Direktur balap F1 Michael Masi direlokasi, penggantinya diambil dari ajang balap ketahanan dan DTM. F1Fanatics

Autogear.id - Banyaknya polemik yang terjadi di Formula 1 pada musim 2021 termasuk beberapa kecelakaan yang disebabkan beberapa pembalap justru tak mendapat tindakan apa pun, membuat banyak pihak protes. Bukan hanya dari pemilik tim dan pembalap, namun semua pihak yang terlibat bahkan penonton balap F1 pun banyak yang menuding FIA kian tak becus merepresentasikan aturan yang berlaku.

Puncaknya dalam dua seri terakhir yang berlangsung di Jeddah, Mekkah dan Abu Dhabi. Kedua pembalap yang sedang berebut posisi pertama yaitu Lewis Hamilton dan Max Verstappen merasa dirugikan satu sama lain. Meski pada akhirnya keadilan memihak ke Verstappen di seri terakhir, namun bagi Hamilton dan fans serta timnya, keputusan Masi sangat tidak adil.

Hal ini lantas dinilai sebagai tindakan yang tak berdasar ke aturan dan desakan untuk mengganti Masi pun cukup besar. FIA sebagai badan balap mobil dunia pun melakukan penggantian untuk posisi direktur balap di F1. Direktur balap World Endurance Championship yaitu Eduardo Freitas dan mantan pejabat tinggi di DTM yaitu Niels Wittich didaulat memegang kendali direktur balap di F1 mulai tahun ini. Mereka juga akan dibantu oleh Herbie Blash yang pernah jadi back up bagi Charlie Whiting.

CEO F1 yaitu Stefano Domenicalli menegaskan bahwa untuk membantu tugas direktur balapan dalam mengambil keputusan, akan diselenggarakan Virtual Race Control Room. Ini akan berlaku seperti Video Assistance Referee (VAR) di ajang sepak bola dan posisinya akan berkantor di FIA dan di luar sirkuit. Mereka akan membantu pengambilan keputusan oleh Direktur Balap dengan mengakses regulasi balap dengan tools yang lebih canggih.

Baca Juga:
Skuad Yamaha Racing Indonesia, Boyong Galang Bersaudara di ARRC

"Hal kedua yang diubah adalah radio komunikasi yang langsung ke Direktur Balap saat balapan berlangsung seperti yang bisa disiarkan langsung ke TV akan dihilangkan untuk melindungi Direktur Balap dari tekanan berlebih dari pihak tim dan mengambil keputusan dengan tenang. Kemudian yang ketiga adalah pelarangan untuk melakukan lapping di bawah kawalan safety car akan diakses ulang oleh F1 Sporting Advisory Committee dan akan dilaporkan ke komisi F1 sejak awal seri," ujar Domenicalli.

Presiden FIA, Ben Sulayem yang melihat pengalaman Masi pun tak serta merta melakukan pemecatan terhadap Masi. Ia merelokasi posisi pria yang membuat Lewis Hamilton jadi menghilang dari dunia maya selama beberapa bulan sejak kegagalannya meraup titel juara dunia ke-8.

"Masi sudah melalui 3 musim balap F1 yang sangat menantang dalam tiga tahun terakhir setelah Charlie Whiting. Ia akan kami tawari posisi baru di FIA. Dengan perencanaan seperti ini, saya pikir F1 memasuki babak baru dalam hal penjurian. Tanpa juri (Direktur Balap), balap ini tidak akan ada dan kita harus menghargai posisi mereka di ajang balap ini," klaim Sulayem.


(uda)