Penjualan Mobil

Kepoin Kontribusi Ioniq 5 EV di Segmen Kendaraan Rp700 Jutaan

Penjualan Hyundai di Indonesia mulai memperlihatkan angka yang signifikan, terutama di segmen kendaraan listrik. HMID
Penjualan Hyundai di Indonesia mulai memperlihatkan angka yang signifikan, terutama di segmen kendaraan listrik. HMID

Autogear.id - Data penjualan mobil selama bulan Agustus tahun ini, menunjukkan angka yang menggembirakan? Itu yang dirasakan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), terkait penjualan sejumlah line up mereka sepanjang bulan Kemerdekaan Republik Indonesia kemarin.

Dikatakan Chief Operating Officer (COO) PT HMID Fransiscus Soerjopranoto saat pelepasan rombongan Charge.Set.Travel Media Drive Experience Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Hyundai SCBD, Senin (2/10/2023). Menurutnya industri otomotif yang dirasakan HMID sudah memasuki 2 gelombang, yakni gelombang pertama LMPV, gelombang kedua LCGC. "Tunggu gelombang ketiga nanti, tapi secara market Juli - Agustus terjadi kenaikan 40 persen atau 1000 unit dibandingkan bulan sebelumnya," kata Frans.

Kondisi tersebut dijelaskan Frans lebih jauh dengan adanya kontribusi dari Creta dan Stargazer. Adanya peningkatan tersebut juga ditopang oleh sejumlah faktor, di antaranya adanya pameran otomotif seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. "Pameran GIIAS juga lumayan berkontribusi, sangat positif dalam perolehan SPK," tukasnya.

Mengenai wilayah yang berkonstribusi besar terhadap market Stargazer adalah wilayah Jabodetabek. Bahkan menurut mantan petinggi salah satu pabrikan asal Jepang ini, Stargazer sudah menempati posisi kedua di bawah Avanza, untuk wilayah Jakarta, Tangerang dan Bogor, atau naik sebesar 15 persen. “Jakarta, Tangerang dan Bogor berkontribusi tinggi, selanjutnya Depok dan Bekasi,” kata Frans.

Baca Juga:
Pemesanan CR-V RS Lebih dari 2000 Unit, Kontribusi Hybrid Sekitar 70 Persen

Bicara evaluasi segmen market mobil harga Rp700 jutaan, HMID mengaku penyumbang pasar terbesar adalah Ioniq 5 setelah itu Palisade. Kontribusi Ioniq 5 sebesar kurang lebih 20 persen, dan Palisade sekitar 9 persen. Dua produk ini dianggap sebagai pemain penyokong selain Stargazer dan Creta. 

Terkait elektrivikasi kendaraan, pabrikan asal negeri Ginseng ini memperkenalkan Ioniq 5 BlueLink. Dimana mereka melihat Ioniq 5 ini sebagai lanskap baru electric car. Kendati dikatakan Hyundai bukan sebagai pionir tapi mereka mengklaim paling serius menangani electric vehicle (EV) di Indonesia. Terutama dalam penyediaan charging station, membuat pelanggan terhindar kecemasan untuk memiliki kendaraan listrik.

Sewaku sempatkan diri untuk mampir melakukan kunjungan pabrik PT Hyundai Motors Manufacture Indonesia (HMMI) di saerah Cikarang, Bekasi Jawa Barat, dijelaskan bahwa sebagian dari produksi line up Hyundai sudah menggunakan teknologi robotik.

“Kami sudah menggunakan teknologi robotik pada beberapa proses pengerjaan. Untuk pengencangan suspensi, sealer kaca, input kursi ke dalam interior mobil, kami menggunakan teknologi robot, mengejar tingkat presisi. Ini mungkin yang pertama di Indonesia,” jelas Assembly Process Engineer, Fajar Ahya, yang mendampingi selama berkeliling area assembly pabrik (2/10/2023).

Baca Juga:
Road Trip Jakarta-Bali Naik Ioniq 5 dan 6, Apa Istimewanya?

Di dalam pabrik, mampu memproduksi line up kendaraan sebanyak 320 unit per hari, dengan sekitar 450 tenaga kerja manusia yang terbagi dalam 2 shift. “Jumlah tenaga kerja manusia tersebut hanya untuk assembly. Adapun pembagian antara tenaga kerja manusia dengan robot, kami hanya menggunakan robot 10 persen, sisanya tenaga manusia,” kata Fajar lagi di sela-sela kunjungan dari pabrik yang mempersiapkan untuk ekspor ke 70 negara, di antaranya negara-negara Timur Tengah, Vietnam, Filipina.


(uda)