Kompetisi Mekanik

Isuzu Indonesia Sabet Gelar Triple Star Ajang Kelas Dunia I-1 Grand Prix

Mekanik Isuzu raih hasil mumpuni di kompetisi mekanik Isuzu skala global. IAMI
Mekanik Isuzu raih hasil mumpuni di kompetisi mekanik Isuzu skala global. IAMI

Autogear.id - Isuzu Indonesia, yang diwakili PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), berhasil mendapatkan gelar Triple Star. Pada kegiatan I-1 Grand Prix (GP) yang diselenggarakan Isuzu Motors Ltd Jepang secara daring. Merupakan kontes antar mekanik Isuzu bertaraf internasional, yang tahun ini diikuti 42 negara. 

Adapun gelar yang diraih Isuzu Indonesia tersebut merupakan sebuah kehormatan, lantaran terbukti memberikan kualitas layanan purna jual yang baik dan sesuai dengan standar internasional Isuzu Motors Ltd Jepang. 

Dikatakan Technical Training Dept. Head PT IAMI Fuad Hasyim, kompetisi I-1 GP ini merupakan ajang yang butuh kemampuan analisis dan problem solving yang kuat, dari para mekanik. “Dengan perolehan tahun 2022 ini, kami optimis dapat lebih maksimal lagi pada tahun 2023 mendatang,” tukasnya.
 
Dalam ajang I-1 GP, seluruh mekanik Isuzu dari masing-masing negara, termasuk Indonesia, saling berlomba memahami permasalahan, dan harus bisa memperbaikinya dengan prosedur yang baik dan benar. IAMI tahun ini mengirimkan empat teknisi menjadi peserta. Dua orang untuk kelas Commercial Vehicle (CV), yakni Sidiq Susilo Wibowo dari Borneo Isuzu Pontianak. Serta Agung Pambudi dari Astra Isuzu Waru.

Baca Juga:
DesertX Jadi Tulang Punggung Jualan Ducati Indonesia Tahun Depan

 
Kemudian dua orang lagi untuk tim Light Commercial Vehichle (LCV), yang diwakili Ricky Firman Prayogo dari Astra Isuzu Manado, dan Rustiawan perwakilan dari Astra Isuzu Cirebon. Yuda Arikunto, Instruktur Mekanik yang pada I-1 Grand Prix kali ini menjadi salah satu team coach untuk tim mekanik CV mengatakan, secara detail terdapat 42 negara untuk kelas CV dan 23 negara untuk LCV, antara lain dari Jepang sendiri, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Rusia.
 
Dia mengatakan, agar bisa masuk dalam tim mekanik yang berlomba di taraf internasional ini, masing-masing teknisi dipilih dari para juara kompetisi nasional yang berlangsung beberapa bulan sebelumnya. "Delapan terbaik kami undang untuk ikut seleksi 3 minggu, lalu dari sana diambil lagi 2 yang terbaik untuk ikut karantina selama 6 minggu," ujar Yuda. 

Dan selama mengikuti perlombaan, mekanik akan melewati tes yang terbagi dalam 4 tahapan. Tes yang diadakan pun mencakup diagnosis secara langsung pada kendaraan yang sudah direkayasa mengalami permasalahan. "Untuk rekayasa kendaraan rusak ini, ada competition coordinator yang menerima arahan dari Isuzu Jepang. Informasi yang diterimanya itu tidak diketahui siapa pun," katanya.
 
Tahapan tes terdiri dari pengujian kemampuan teori berisi 20 soal yang dikerjakan dalam waktu 60 menit. Lalu tes kedua dan ketiga berupa virtual diagnostic failure, serta tes kombo dengan komunikasi virtual dan menghadapi kendaraan secara langsung.

Baca Juga:
Teknologi EV dan Konsep Kendaraan Masa Depan Jamah Miniatur Indonesia

 
Mengantisipasi tekanan mental selama lomba, Yuda dan tim persiapan sebelumnya sempat memberi gambaran tes yang mungkin dihadapi, kepada para mekanik. Di antaranya pemeriksaan kendaraan, beberapa malfungsi, termasuk di kelistrikan hingga sasis.


(uda)