Komunitas Otomotif

Overlanding Indonesia, Bicara Lebih Tentang Indahnya Ibu Pertiwi

Komunitas Overlanding Indonesia lebih senang berbicara tentang indahnya Indonesia. OI.
Komunitas Overlanding Indonesia lebih senang berbicara tentang indahnya Indonesia. OI.

Autogear.id – Memang keindahan alam dan keragaman budaya yang dimiliki Ibu Pertiwi, seakan tak ada habisnya untuk diungkap. Masih begitu banyak nilai-nilai tradisi dan budaya, serta indahnya alam Indonesia yang belum dikemukakan secara optimal. Paling tidak itu anggapan dari Overlanding Indonesia, sebuah komunitas gabungan dari berbagai kelompok hobiis positif yang ada di Tanah Air.

“Sejak 31 Desember 2020 Overlanding Indonesia berdiri, dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai foundernya. Komunitas ini isinya bukan hanya para pehobi otomotif roda dua maupun roda empat. Namun juga berisi komunitas fotografi, pegiat alam, campers dan lainnya,” terang Ketua Overlanding Indonesia Pusat, Renville Antonio, saat jumpa wartawan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Anggota Overlanding Indonesia, lanjut Renville, semuanya punya passion yang sama. Ingin mengangkat seputar alam, dan budaya Indonesia. Yang selama ini belum atau kurang terungkap ke permukaan. Dengan tujuan utama menjalin dan mengikat persaudaraan sesama warga bangsa.

“Bila dibandingkan dengan komunitas otomotif dan hobiis lainnya, usia kami masih sangat muda. Maka, salah satu upaya menunjukkan eksistensi kami adalah dengan rencana menggelar Jambore Otomotif Indonesia (JOI),” kata Renville.

Baca Juga:
Quartararo Bakal Uji Rangka Baru di Sesi Latihan Bebas

Jambore perdana yang dihelat Overlanding Indonesia, dan diselenggarakan pada 23-25 September 2022 tersebut, mengambil tempat di Pantai Pakkodian, Desa Lintong Nihuta, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Alasan pemilihan lokasi di tepian Danau Toba tersebut, lantaran kawasan Pantai Pakkodian boleh dibilang masih alami, dan belum terekspos secara optimal keindahan alam dan potensi wisatanya.

Kegiatan Jambore ini terbuka untuk umum. Masyarakat dan komunitas yang sama-sama mencintai dan ingin mengangkat serta menjaga keindahan alam dan budaya Indonesia boleh ikut serta di dalamnya.  

“Kegiatan nanti juga akan dimeriahkan silaturahmi antar komunitas, bakti sosial dan banyak lagi. Para pelaku UMKM lokal boleh berdagang di sana. Jadi peserta Jambora yang datang tidak boleh bawa jajanan dan makanan dari luar. Ada pula kegiatan nonton layar tancap bareng, film ‘Ngeri-Ngeri Sedap’. Semuanya murni agenda komunitas, tidak ada embel-embel agenda lain,” tutur Renville.

Saat ini Overlanding Indonesia memiliki 5 Chapter. Targetnya, kata Renville, hingga akhir tahun ini Overlanding Indonesia punya 34 Chapter, sesuai jumlah provinsi yang ada di Nusantara.

Baca Juga:
Edukasi Kendaraan Listrik, Wuling Air EV Rambah Kota Pahlawan

“Untuk menambah member di berbagai daerah, rencananya kami akan buatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Overlanding Indonesia,” pungkas Renville yang juga mengatakan Overlanding Indonesia akan membuat Jambore dalam skala nasional, yang jauh lebih besar.

Tak menutup kemungkinan bekerja sama dengan Kementerian Parekraf, Pemerintah Daerah (Pemda), Ikatan Motor Indonesia (IMI), Indonesian Offroad Federation (IOF), serta komunitas otomotif dan non otomotif lainnya.


(uda)