Mobil Bekas Taksi

Mobil Seken Pribadi atau ex-Taksi, Pilih Mana?

Toyota Etios Liva ex-taksi. dok Ilham Pratama
Toyota Etios Liva ex-taksi. dok Ilham Pratama

Autogear.id: Pertimbangan 'budget' miring menjadi salah satu indikator kenapa mobil-mobil seken atau bekas masih laris manis diburu konsumen. Menariknya, unit kendaraan ex-taksi saat ini mulai menjadi primadona yang secara tidak langsung juga menjadi pesaing diler atau para penjual mobil bekas pemakaian pribadi. 

Keduanya punya plus minus, namun untuk ex-taksi menawarkan harga yang lebih murah untuk kategori tahun produksi yang cenderung lebih muda. Misal, untuk range kendaraan tahun produksi 2013 misalnya, sebagai contoh unit Toyota Limo (Vios) bekas armada taksi bisa didapatkan dengan harga Rp50 jutaan, sedangkan unit Toyota Vios pemakaian pribadi di tahun yang sama (2013) harganya masih berkisar Rp90 jutaan ke atas. 

Bagi konsumen yang memilih kendaraan ex-Taksi, pertimbangan tahun produksi menjadi penting, karena untuk mesin dan komponen lainnya tidak akan menjadi masalah selama unit tersebut dirawat secara rutin ketika masih aktif beroperasi. Sedangkan unit pemakaian pribadi, mungkin saja jarak tempuhnya lebih pendek tapi belum tentu juga dirawat dengan baik.

Salah satu konsumen ex-Taksi jenis Toyota Etios Liva, Ilham Pratama menjelaskan alasannya kenapa lebih memilih kendaraan bekas taksi ketimbang kendaraan bekas pemakaian pribadi. 

"Kalau kita bandingin, misal gue punya budget di bawah Rp50 juta. Itu bisa pilih jenis City Car Karimun kotak tahun 2003. Itu kalau kita main di range harga Rp40 jutaan. Tapi kalau main di tipe sedan mungkin malah ketemunya yang tahun-tahun jebot untuk harga segitu. Contohnya Corolla tahun 1997/98," ujar Ilham kepada Autogear. 

Pertimbangan tahun produksi akhirnya membuat Ilham menjatuhkan pilihannya kepada unit ex-taksi yakni sedan Etios Liva yang sedang 'booming'. Dengan modal awal Rp33 juta plus budget dandan Rp10 jutaan, ia sudah mendapatkan kendaraan yang mulus, layak pakai, dan tahun muda.

Ilham menambahkan meski jarak tempuh (Km) terbilang tinggi tidak masalah dibandingkan mobil bekas pribadi yang jarak tempuh pendek tapi sudah berusia 20 tahun.

"Tahun tua mungkin lebih capek tuh mobil. Gue sih nggak mendewakan Kilometer, tapi tahun produksi jadi pertimbangan gue," tegas Ilham.


(uda)