Tips Perawatan Motor

7 Tips Merawat Aki Motor, Jangan Asal Pasang Aksesoris

Perawatan aki motor bisa dengan cara tak membebani kinerja pemasok energi itu dengan pemasangan bermacam aksesoris yang bisa memperpendek usia baterai. YIMM
Perawatan aki motor bisa dengan cara tak membebani kinerja pemasok energi itu dengan pemasangan bermacam aksesoris yang bisa memperpendek usia baterai. YIMM

Autogear.id -  Sudah jelas selama ini kalau baterai atau aki pada kendaraan memegang peranan yang sangat penting. Baik itu sebagai penyuplai, sekaligus menyimpan arus kelistrikan. Pada kendaraan roda dua, aki digunakan untuk menyalakan rangkaian elektrikal, seperti sistem starter, pompa injeksi, penerangan, hingga pembakaran pada mesin.

Sejauh ini terdapat 2 (dua) tipe aki yang biasa digunakan untuk motor. Yaitu tipe aki basah dan kering. Ketika bicara tren pertumbuhan motor injeksi belakangan ini, umumnya yang digunakan adalah aki kering. Aki ini sifatnya bebas perawatan atau dapat juga disebut Maintenance Free (MF).

Faktor perawatan aki kering lebih mudah dibanding aki basah. Dimana kalau pada aki basah, pemilik kendaraan wajib melakukan pengecekan level ketinggian air aki. Jika kurang harus ditambah sampai garis batas maksimal.

“Mengingat peran vital aki pada motor, maka ada sejumlah tips ringan, terkait perawatan aki secara rutin,” ungkap Koordinator Manager After Sales & Motor Sports PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Riyadi Prihantono dalam keterangannya. Adapun tips perawatan aki ringan tersebut antara lain:

Baca Juga:
Pinjam Duit di Jakarta Fair Buat Beli Motor? Begini Caranya!

1. Hindari penggunaan aksesoris motor yang berkaitan dengan kelistrikan secara berlebihan. Pasalnya, jika memakai aksesoris yang berkaitan dengan kelistrikan dalam jumlah banyak, berpotensi membebani kinerja aki dan menggugurkan garansi resmi pabrikan.

2. Pastikan voltase aki, baik tipe aki kering maupun basah, telah sesuai standar tegangan pada buku manual. Jika di bawah angka yang disarankan pada buku manual, maka aki tersebut sebaiknya di charge kembali.

3. Periksa kondisi aki, bersihkan jika terdapat kotoran atau kerak pada terminalnya. Jika tidak dibersihkan, maka aki dapat bermasalah atau biasa disebut soak. Akhirnya dapat menyebabkan terganggunya kinerja beberapa sistem. Bahkan menyebabkan motor tidak berfungsi atau mogok.

4. Hindari penggunaan starter elektrik secara paksa. Ini berlaku jika motor susah dihidupkan, karena berisiko membuat aki soak. Sebaiknya cek kondisi motor terlebih dahulu. Atau disarankan kunjungi bengkel resmi terdekat untuk pengecekan lebih lanjut.

Baca Juga:
New Honda ADV Kini Bermesin 160 CC, Apa yang Baru Selain Mesin?

5. Pastikan kunci kontak motor dalam kondisi off, saat mesin motor mati. Jika kunci kontak pada posisi on saat mesin motor dalam keadaan mati, maka akan mengambil daya aki.

6. Mesin motor yang jarang digunakan, disarankan untuk tetap dipanaskan selama 10 - 15 menit. Jika ditinggal lama, sebaiknya mencopot kabel negative pada aki agar aki lebih tahan lama.

7. Gunakan aki sesuai spesifikasi motor. Setiap aki pasti memiliki masa pakai, jika sudah mencapai masa tersebut maka aki wajib diganti. Karena meskipun dicharger ulang, biasanya aki sudah tidak bisa menyimpan arus. Jika hal tersebut terjadi gantilah aki sesuai spesifikasi bawaan motor atau sesuai kapasitas yang dibutuhkan.

Apabila kondisi aki sudah menunjukan gejala soak, umumnya ditandai dengan starter yang lemah, kedipan lampu sein melambat, suara klakson kecil, bahkan layar speedometer menjadi buram atau mati total. Maka, penanganan pertama coba isi daya aki jika masih drop ganti aki untuk mencegah motor mati mendadak atau mogok saat digunakan.


(uda)