Ulas Mobil

Stargazer X : MPV Rasa SUV untuk Diajak Melibas Rute Bengis

Hyundai Stargazer X kini senjata untuk bertarung di segmen Low SUV, seperti apa performanya? Simak ulasannya. AG-Alun
Hyundai Stargazer X kini senjata untuk bertarung di segmen Low SUV, seperti apa performanya? Simak ulasannya. AG-Alun

Autogear.id - Baru diperkenalkan di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, Hyundai Stargazer X langsung diuji coba oleh sejumlah insan media. Tak kurang 60 media massa nasional, yang masuk dalam batch pertama, menjajal performa dari mobil ini. Kegiatan tersebut berlangsung pada 28-30 Agustus 2023.

Menempuh rute Yogyakarta - Solo - Yogyakarta, sebanyak 20 unit mobil baru dari pabrikan asal Korea ini melibas aspal. Menempuh jalur variatif, dengan berbagai kondisi medan yang dilalui. Autogear.id berkesempatan menjajal Stargazer X tipe Prime. Untuk etape Yogyakarta - Magelang, merasakan duduk di kursi baris kedua yang mengusung konsep Captain Seat. 

Keberadaan captain seat ini dilengkapi Armrest,  memungkinkan penumpang untuk menyandarkan tangan dan leluasa mengatur kursi. Baik maju, mundur, tegak, atau bersandar. Pengguna juga bisa merasakan kenyamanan lebih, berkat ruang lapang yang tersedia.

Seluruh varian mobil ini menggunakan sistem pendinginan AC Double Blower. Membuat penumpang di bangku belakang secara maksimal dapat menikmati suhu sejuknya. Tak ada keluhan berarti selama duduk di kursi baris keduanya yang empuk, seraya menikmati perjalanan melintasi jalur yang cukup banyak diwarnai kelokan, dan jalan menanjak.

Baca Juga:
Longok Spek Harley-Davidson Pan America 1250 Special Yuk!

Terasa makin seru, ketika menuju lokasi istirahat pertama di Enam Langit by Plataran. Salah satu tempat makan yang berada di dataran tinggi di daerah Magelang, Jawa Tengah. Mengarah ke tempat ini, ketangguhan Stargazer X langsung diuji coba. Melewati rute tanjakan dengan jalur sempit, yang hanya bisa dilewati satu kendaraan. Sepanjang jalan, kiri dan kanan berhiaskan rimbunnya pepohonan. Mobil ini tetap mumpuni dibawa menanjak. 

Suspensi dan kaki-kaki terasa ajeg, menapaki meter demi meter jalur yang dilewati. Sebagai penumpang di baris kedua, rasanya nyaman-nyaman saja. Sambil sedikit mengeksplorasi apa yang ada di baris kedua, selama perjalanan. Seperti 2 USB Charger dan juga opsi Wireless Charger, untuk mendukung pengisian daya tanpa kabel.

Selesai rehat dan mengisi perut, rute selanjutnya telah menanti. Yakni Magelang - Solo, melalui jalur Magelang - Kopeng - Salatiga - Solo. Di sini semakin terasa bagaimana performa dari kendaraan ini. Duduk di kursi pengemudi, empuk, namun jarak pandang ke depan seperti kurang optimal. Lantaran posisi duduk di jok rasanya terlalu rendah. Tapi hal tersebut kiranya tidaklah terlalu mengganggu. 

Mobil ini memungkinkan pengguna menyalakan mesin dengan mudah, karena menyematkan fitur Smart Keyless Entry dan Push Start Button, tanpa perlu putar kunci. Cukup tekan tombol starter, injak pedal rem, pindahkan tuas dari posisi P ke posisi D, kemudian langsung tancap gas. Kendaraan ini memiliki pilihan mode pengendara Eco, Comfort, Sport dan Smart. 

Baca Juga:
Kesandung Kasus eSAF, Honda Motor Tetap Gelar Kontes Mekanik Nasional

Untuk awalan, coba mode berkendara Comfort atau Normal. Akselerasi melaju standar, dengan tarikan masih dalam taraf kewajaran. Mulai menempuh jarak beberapa puluh kilometer, medan jalan yang dilalui terasa kian menantang. Banyak jalan berkelok serta tanjakan cukup ekstrem. Akhirnya coba pilih berkendara dengan mode Sport, tarikan langsung menjambak. 

Melibas tanjakan dan tikungan tanpa kendala, ketika sampai akhirnya baru menyadari kalau sudah meleset dari jalur semestinya. Seharusnya mengikuti rute hingga masuk Gerbang Tol Salatiga. Justru malah melewati daerah Selo, memutari Gunung Merbabu. Pantas saja trek terasa “bengis”, meskipun mobil ini mampu melewatinya. Suspensi responsif untuk diajak bermanuver di jalur tersaji.

Kekedapan di dalam kabin selama perjalanan tetap kondusif, tak terganggu kebisingan dari luar. Sedikit terdengar adalah suara putaran roda. Mungkin dikarenakan velg berukuran lebih besar, dan ban lebih tipis dibandingkan Stargazer generasi sebelumnya, yaitu Diamond-cut Alloy Wheel 17 inci.  Tetapi keunggulannya, roda ini diklaim lebih ringan dibanding steel wheel, mempersembahkan ground clearance lebih tinggi yakni 200mm. Membuatnya dapat bermanuver lebih lincah, melewati kontur jalan bergelombang dan berbatu. 

Secara keseluruhan, produk ini lumayan mumpuni, untuk dibesut melibas rute-rute menantang, seperti di jalur selatan Pulau Jawa. Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto sempat mengatakan, mobil ini menyerupai SUV tapi tetap saja menempati segmen MPV.

Baca Juga:
Cairan Ini Bisa Bikin Irit Bahan Bakar dan Melindungi Mesin Kendaraan?

Bicara harga on the road DKI Jakarta, Stargazer X ini dipasarkan dalam dua varian, yakni Style dan Prime. Tipe Style dibanderol Rp 325,6 juta, sementara tipe Prime dilego Rp 336,2 juta. Hyundai juga tawarkan mobil ini dengan dua pilihan kursi 7-seater atau captain seat. Harga masing-masing yang ditawarkan HMID mulai dari Rp325,6 jutaan untuk tipe terendah 7-seater, dan Rp326 jutaan untuk tipe captain seat.


(uda)