Formula E Jakarta

Jakpro Upayakan Biaya Formula E Jakarta Ditarik Kembali

Jakpro selaku penyelenggara Formula E Jakarta bernegosiasi dengan promotor agar biaya yang sudah disetor bisa ditarik kembali. formula e
Jakpro selaku penyelenggara Formula E Jakarta bernegosiasi dengan promotor agar biaya yang sudah disetor bisa ditarik kembali. formula e

Autogear.id: Penyelenggara Formula E Jakarta yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) masih melakukan negosiasi dengan promotor Formula E untuk bisa menarik kembali biaya 'comitment fee' yang telah disetorkan menyusul penundaan balapan mobil listrik tersebut. 

Adapun biaya commitment fee yang ditarik kembali senilai 31 juta poundsterling atau setara Rp551 miliar. Diketahui biaya tersebut dikucurkan untuk menggelar dua musim balapan, yakni tahun 2020 dan 2021. 

Seperti yang kita tahu, tadinya penyelenggaraan Formula E Jakarta seharusnya digelar pada tanggal 6 Juni, namun akibat pandemi Covid-19, agenda tersebut harus dibatalkan. 

"Kami masih berdiskusi dan bernegosasi apakah bisa ditarik kembali atau tidak. Kami coba tarik keseluruhan (dana komitmen) dan dengan menunda ajang Formula E," kata Direktur Proyek PT Jakpro, Muhamad Maulana dilansir dari Antara. 

Maulana mengatakan tidak mudah untuk membatalkan balapan Formula E, karena selain berkaitan dengan citra Indonesia, juga karena adanya kontrak yang harus dipatuhi. "Jadi kalau batal harus mendapat persetujuan kedua belah pihak," sambungnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) DKI Jakarta, Achmad Firdaus mengatakan pembayaran dana komitmen itu dilakukan sebanyak tiga kali. Untuk tahun 2019, pembayaran dilakukan sebanyak dua termin dengan total nilai 20 juta poundsterling.

Termin pertama, sebesar 10 juta poundsterling pada 22 Agustus 2019 lalu, kemudian termin kedua sebesar 10 juta poundsterling dibayar pada 30 Desember 2019.

"Lalu termin pertama pada 2020 ini, dana dibayar sebesar 11 juta poundsterling melalui mekanisme APBD. Sementara pembayaran termin kedua pada 2020 ini belum terlaksana karena masuk dalam efisiensi," beber Firdaus. 


(uda)