Tips Perawatan Motor

Plus Minus Tiga Cara Tambal Ban Tubeless

Tambal ban tubeless sebenarnya tak sulit, lalu apa saja yang harus disiapkan agar prosesnya cepat? Simak ulasannya. Kingland
Tambal ban tubeless sebenarnya tak sulit, lalu apa saja yang harus disiapkan agar prosesnya cepat? Simak ulasannya. Kingland

Autogear.id – Motor jaman sekarang, sepertinya sudah jarang yang memakai tube type, alias menggunakan ban dalam. Kebanyakan sudah memanfaatkan ban tubeless, salah satu alasannya lebih efisien, tanpa ban dalam.

Bisa dikatakan pula, hampir semua pengendara motor pastilah pernah mengalami ban bocor. Lantas permasalahannya, kalau ban motor tubeless itu bocor, apakah harus ganti yang baru atau cukup ditambal saja?

Marketing Head Division Kingland Tire, Joko Suseno dalam keterangannya, Selasa (12/7/2022) mengatakan tidak salah ketika pengendara motor pilih menambal ban tubeless. Tentunya dengan metode atau cara tepat yang dipakai. Seperti apakah caranya?

Berdasarkan pengamatannya, selama ini cara atau metode penambalan yang umum dijumpai untuk ban tubeless ada 3, yaitu :

1. String Plug (Cacing)
Cara ini diakui Joko memiliki kelebihan paling ringkas, karena tidak perlu lepas ban serta prosesnya cepat. Cara ini banyak dijumpai di setiap sudut tambal ban. Tetapi kekurangannya, tidak terukur kekuatannya. Secara proses harus dipastikan kerusakan benang tidak maksimal karena tusukan.

2. Patch/Tip Top
Merupakan metode tempel dari dalam. Plusnya, cara ini mampu menahan tekanan udara dengan baik dari dalam. Cukup kuat. Tetapi minusnya, secara proses ban dibuka dari velg nya, dan mungkin bagi sebagian konsumen akan terasa lama menunggunya. Selain itu, bagian luar masih dapat kemasukan cairan, yang bisa saja berisiko merusak benang dalam kurun waktu yang lama.

Baca Juga:
Impian Mobil Listrik Murah Meleset, Harga Wuling AirEV Mulai Rp250 Juta

3. Patch dan String
Menggunakan komponen penambah yang bentuknya seperti jamur. Nilai tambahnya, relatif kuat dan sisi luarnya juga tertutup. Minusnya, dalam pengerjaannya ban di buka. Ditambah lagi, cara ini paling menguras biaya serta tidak banyak dijumpai tempat tambal ban yang bisa melakukan cara ini, kecuali di gerai-gerai ban mobil.

“Pada dasarnya, tentu sebagai pabrikan ban, Kingland menyarankan ban yang telah mengalami kerusakan sebaiknya diganti baru. Jika pun dilakukan penambalan, perlu dipahami, bahwa akan ada perbedaan performa dari sebelumnya,” ucap Joko.

Lanjut Joko, perlu diketahui pula, kalau tidak semua posisi bocor dapat ditambal atau malah sebaiknya tidak ditambal. Terutama sobek atau kebocoran pada dinding ban. “Jika terdapat sobek atau kebocoran pada dinding ban, maka sangat disarankan untuk diganti dengan ban baru,” pungkas Joko yang sempatkan untuk mengimbau tetap waspada di jalan raya, dengan mengutamakan keselamatan bukan kecepatan.


(uda)