Kecelakaan Lalu Lintas

Viral Bus Masuk Jurang di Kawasan Wisata Guci, Jangan Asal Klaim Rem Blong!

Soal bus terguling di Guci, jangan bilang karena isu rem blong. Istimewa
Soal bus terguling di Guci, jangan bilang karena isu rem blong. Istimewa

Autogear.id – Baru-baru ini viral video kecelakaan bus pariwisata, pengangkut puluhan wisatawan yang berasal dari Tangerang. Tiba-tiba bus tanpa sopir yang sedang terparkir di jalan menurun itu meluncur dengan sendirinya. Terjun bebas masuk ke dalam jurang di kawasan wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah. 

Alhasil puluhan penumpang luka berat dan ringan, serta dua penumpang bus meninggal dunia. Sekilas diberitakan, sang sopir berkilah turun sejenak dari bus untuk minum kopi dan berdiskusi dengan panitia acara wisata tersebut. 

Sopir pun mengaku sudah menggunakan rem tangan, juga mengganjal ban untuk mengunci posisi bus yang sedang dilakukan pemanasan mesin. Ada anggapan, kecelakaan terjadi lantaran sistem rem dan persneling dimainkan anak kecil dari penumpang di dalam bus nahas tersebut. Kendati begitu, pihak kepolisian hingga saat ini masih terus menyelidiki penyebabnya.

Terlepas dari itu semua, memang kondisi bus yang optimal sangat dibutuhkan. Hal ini menjadi tanggung jawab para pemilik kendaraan niaga, dalam menjaga performa kendaraannya tetap prima. Salah satunya adalah menjaga sistem rem pada kendaraan niaga, agar tetap berfungsi dengan baik. Selain itu pemilik hendaknya melakukan Ramp Check, sebelum bus digunakan mengangkut penumpang.

Baca Juga:
Ikutan PEVS Tahun Ini Kymco Unggulkan Dua Variannya, Apa Saja?

Menurut data dari KNKT, sebanyak 90 persen kasus kecelakaan dengan bus dan truk terjadi karena masalah di sistem pengereman. Umumnya terjadi yang biasa disebut “Rem Blong”. Terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan rem blong. Antara lain tekanan udara pada sistem rem habis. Bisa juga akibat kanvas atau sepatu rem sudah aus, dan diameter dalam tromol yang sudah melebihi limit maksimum. 

Selain itu, rem blong juga dapat terjadi karena adanya penyumbatan dan atau kebocoran selang angin pada rangkaian sistem rem. Hal ini sejatinya juga bisa diantisipasi sejak dengan melakukan perawatan rutin, seperti pengecekan rem yang merupakan aspek sangat penting yang harus berfungsi dalam berkendara. 

Seperti dikatakan Head of Product Management and Marketing PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), Faustina, bahwa bus yang akan digunakan sebagai transportasi pengangkut penumpang wajib dalam keadaan prima. “Pemilik bus harus melakukan servis rutin untuk menghadapi musim ini, mulai dari pengecekan performa mesin, kekuatan rem, fungsi elektrikal dan fungsi lainnya,” jelasnya dalam sebuah kesempatan. 

Faustina juga menegaskan pentingnya pengetahuan dari pengemudi terhadap bus yang dikendarai, terutama dalam penggunaan rem, selain memiliki fitur rem utama (service brake), ada juga rem tambahan yang bisa dipergunakan untuk membantu mengurangi laju kendaraan serta fitur-fitur lain dalam bus untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya kecelakaan. 

Baca Juga:
Kendaraan Listrik Kian Diminati, PEVS Pede Nilai Transaksi Capai Rp285 Miliar

“Oleh karena itu, DCVI memberikan pelatihan kepada pengemudi untuk menambah pengetahuan mereka, seperti pengenalan produk, pelatihan cara berkendara yang ekonomis, dan juga pelatihan cara berkendara yang aman. 

“Kami selaku agen pemegang merek rutin melakukan pelatihan setiap unit baru dikirim, atau jika ada pengemudi baru di perusahaan otobus. Pengetahuan produk dan cara berkendara, menjadi hal bermanfaat bagi para pengemudi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan,” tegasnya.


(uda)