Transportasi Umum

Libatkan Santri dan Siswa, Ojol Nujek Berkolaborasi dengan Datam

Penyedia jasa layanan transportasi online, Nujek, berkolaborasi dengan Datam, perusahaan Korea penyedia alat konversi bahan bakar motor listrik. Nujek
Penyedia jasa layanan transportasi online, Nujek, berkolaborasi dengan Datam, perusahaan Korea penyedia alat konversi bahan bakar motor listrik. Nujek

Autogear.id - Penyedia jasa layanan transportasi online, Nujek, berkolaborasi dengan Datam, perusahaan Korea penyedia alat konversi bahan bakar motor listrik. Keduanya menandatangani kontrak pelaksanaan proyek Clean Development Mechanism (CDM) United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), 30 Juli 2022.

Kontrak kerja sama terkait konversi bahan bakar kendaraan listrik (AMS lll.C.) yang terdaftar di UNFCCC dengan target sekitar 12.500 dari 32 ribu motor milik mitra driver Nujek. Para mitra tersebut akan dipasangi perangkat khusus, yang dapat mendaur ulang emisi karbon hasil pembakaran menjadi listrik.

Adapun setiap kredit karbon yang dihasilkan akan dikompensasikan menjadi insentif tambahan bagi mitra driver Nujek. CEO Datam Lee Young-Cheol mengatakan, perusahaannya memiliki sertifikasi untuk menggunakan sistem CDM secara khusus yang disebut teknologi Regen Powertrain.

Teknologi tersebut akan diterapkan dalam proyek ini, menggunakan teknologi IOT yang dapat mendaur ulang sekitar 25 – 50 persen dari energi bahan bakar menjadi energi listrik. "Bertujuan memperpanjang jarak tempuh dan mengurangi konsumsi pengisian baterai hingga 50 persen. Target kami hasilkan 1,6 ton kredit karbon per tahun dari setiap kendaraan yang dikonversi," ungkapnya.

Baca Juga:
Industri Otomotif Masuk ke Metaverse? Menguntungkan atau Ikut Tren Saja?

Nantinya proyek ini diharapkan berkontribusi signifikan terhadap kebijakan energi nasional. Berdampak pada efisiensi 25- 50 persen pengisian listrik semua motor listrik. “Selain itu, kerja sama ini bermaksud membantu mitra driver Nujek untuk mendapat penghasilan tambahan dari insentif kredit karbon. Sehingga mengurangi biaya operasional mitra driver Nujek, lantaran menghemat biaya BBM," jelas CEO Nujek, Moch. Ghozali.

Lanjut Ghozali, hal ini membantu program pemerintah langit biru bebas karbon yang dapat mengurangi pemanasan global. Akibat berkurangnya emisi gas buang hasil pembakaran kendaraan bermotor. Pihaknya berharap proyek ini dapat menjadi perhatian pemerintah Indonesia dan dunia.

Sesuai kontrak, pada piloting dipasang alat CRM. Libatkan 365 kendaraan milik mitra driver Nujek, dengan penghitungan 3 persen dari 12.500 kendaaraan. Bakal diselesaikan dalam lima tahun, proses pemasangan alat CRM akan melibatkan para santri, alumni Sekolah Menengah Kejuruan sebagai teknisinya.

Dikatakan, proyek ini bagian dari implementasi Sustainable Development Goals. Perusahaan yang going concern terhadap lingkungan hidup, dengan menciptakan green economy. Perlu diketahui, Nujek lahir dari santri-santri muda di pesantren di Jawa Timur. Sementara telah beroperasi di 36 kota.

Baca Juga:
Bikin Penasaran, DFSK Mini EV Akan Beri Kejutan di Pameran GIIAS

Nujek pun optimis kota penyelengaraan akan ditambah lagi. Cukup kuat di daerah seperti Gorontalo, Cianjur, Cirebon, Banyumas sampai ke Nunukan, Kalimantan," terangnya. Mengusung jargon ‘Jujur’ dan ‘Hemat’, Nujek telah menjangkau 500 ribu pengguna dan mitra kerja. “Target kami dua juta pelanggan di tahun 2023," pungkas Ghozali.


(uda)