Konversi Motor Listrik

Yuk Kepoin Manfaat Konversi Motor Listrik

Konversi motor listrik bakal lebih baik buat mereka yang ingin performa lebih epik. AG-Alun
Konversi motor listrik bakal lebih baik buat mereka yang ingin performa lebih epik. AG-Alun

Autogear – Ketika kendaraan listrik murni masih menimbulkan pro dan kontra, lantaran tingginya harga yang ditawarkan. Membuat percepatan ekosistem kendaraan listrik menjadi terkendala di Indonesia. Kemudian hadir salah satu solusi, berupa konversi kendaraan yang memang saat ini masih sebatas mencakup kendaraan roda dua. 

Sejumlah pihak mencoba menggenjot metode konversi kendaraan listrik ini. Salah satunya datang dari pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tertuang dalam kegiatan media gathering konversi kendaraan listrik, yang berlangsung di Kantor Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan EBTKE, di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

Disampaikan Staf Menteri ESDM Agus Tjahajana, bahwa program konversi kendaraan listrik ini dapat menjadi salah satu cara percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Peraturan Presiden RI Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Ditambah lagi telah terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah dalam Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM.

Baca Juga:
Grand Vitara Baru Akhirnya Masuk ke Garasi Pemilik

“Perlu diketahui konversi motor berbahan bakar minyak ke motor listrik berbasis baterai dilakukan dengan membongkar dan melepas mesin bakar. Lalu menggantinya dengan komponen motor listrik beserta suku cadang pendukung lainnya,” ungkap Agus.

Lebih lanjut dikatakannya, manfaat konversi motor listrik adalah biaya konversi yang relatif lebih terjangkau, yakni dikisaran Rp15 juta dan paling tinggi ditetapkan sebesar Rp17 juta. Hal ini sesuai keputusan Menteri ESDM Nomor 39.K/EK.07/DJE/2023 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Pemerintah dalam Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

“Nantinya ada bantuan Pemerintah sebesar Rp7 juta sebagai potongan biaya konversi. Selain itu manfaat konversi motor listrik adalah penghematan bahan bakar minyak (BBM) per tahun 355 liter. Penghematan biaya BBM per tahun Rp2,77 juta dan payback konversi motor 5,4 tahun atau 2,8 tahun dengan bantuan program konversi,” paparnya.

Menurutnya, dengan asumsi pajak tahunan motor Rp250 ribu, pemakaian 355 hari/tahun, konsumsi BBM 1 liter/hari, dengan harga Pertalite Rp10 ribu/liter, konsumsi listrik 1,2 kWh/hari/unit, tarif listrik Rp1.445/kWh, dan faktor coincident 0,38.

Baca Juga:
Kenapa Daihatsu Recall 1210 Unit Rocky dan Xenia Terbaru?

Sementara Head of Survey and Testing Center for Electricity, New, Renewable Energy and Energy Conservation, Senda Hurmuzan Kanam, saat ini memang bengkel tersertifikasi untuk konversi motor listrik jumlahnya masih puluhan bengkel.

“Kami terus mengupayakan program ini berjalan sambil mempersiapkan ekosistem pendukungnya. Langkah awal adalah sosialisasi konversi motor listrik ini ke bengkel-bengkel dengan melakukan Pendidikan dan Latihan. Lalu sosialisasi ke UMKM dan pemerintah-pemerintah daerah. Kami juga berharap bengkel-bengkel yang ada di kampus-kampus juga dapat terlibat dalam program ini,” tuturnya.

Dijelaskan Senda, untuk jumlah bengkel sampai akhir tahun ini targetnya mencapai 50 ribu bengkel. Tahun depan ditargetkan 150 ribu bengkel di seluruh Indonesia. “Semoga target tersebut dapat terwujud, demi percepatan ekosistem kendaraan listrik melalui konversi motor listrik,” pungkasnya.


(uda)