Kejuaraan Rally

Xpander Rally Team Jadwalkan Tes Kedua di Lintasan Tarmac Meikarta

Tes Kedua Xpander AP4 akan digelar di Lintasan Tarmac Sirkuit Meikarta. xrt
Tes Kedua Xpander AP4 akan digelar di Lintasan Tarmac Sirkuit Meikarta. xrt

Autogear.id: Xpander Rally Team (XRT) bersiap untuk melakukan uji coba kedua mobil Rally Mitsubishi Xpander AP4 yang memang sengaja dikembangkan untuk berkompetisi di kejuaraan rally Indonesia. 

Sebelumnya, Xpander AP4 sudah diuji coba dengan lintasan gravel (tanah), dan kali ini XRT bakal menjajal performa Xpander AP4 di lintasan tarmac (aspal), tepatnya di Sirkuit Central Park Meikarta, Jawa Barat. 

Sirkuit Meikarta sendiri merupakan salah venue yang digunakan dalam agenda kejurnas Rally, jadi uji coba kali ini akan sangat efektif, tidak hanya dari sisi pengembangan mobil namun juga data-data lain perihal setingan yang tepat untuk berlaga di Meikarta. 

Tidak hanya trek aspal, di tahun ini Meikarta telah menyiapkan lintasan unik dengan mengombinasikan antara trek antara aspal dengan gravel. Dengan kondisi lintasan yang seperti itu, uji coba yang dilakukan XRT pada akhir pekan ini menjadi sebuah testing yang sangat menantang.

Team Manager XRT, Julian Johan menjelaskan jelang uji coba kedua ini, dirinya dan Chief Engineer XRT Wiwie Rianto telah berkomunikasi dengan Ralliart Selandia Baru. 

"Ada beberapa hal yang kami bahas, tapi yang utama adalah set-up suspensi," ujar Julian Johan yang akrab dipanggil Jeje. 

Jeje menambahkan, tantangan di lintasan kombinasi menjadi hal yang sangat menantang. Karena pada dasarnya settingan kendaraan pada dua permukaan tersebut sangat berbeda. 

"Kondisi ini agak tricky. Pilihan pertama, jika mengubah per yang lebih pendek, seperti untuk lintasan aspal pada umumya, mobil akan turun beberapa sentimeter. Juga harus menggunakan velg diameter 18 inch dengan kaliper rem yang lebih besar," terang Jeje. 

Karena ada kombinasi gravel dan aspal, akhirnya XRT akan mencoba tetap menggunakan per yang sama, ketinggian mobil diturunkan sekitar 15 mm namun set-up posisi low speed bump akan berada di posisi maksimal. Tujuannya adalah mobil ini akan sedikit body roll di lintasan aspal namun tetap bisa menahan goncangan di permukaan gravel. Dengan set-up ini ban yang digunakan tetap menggunakan ring 15 gravel spec dengan pattern ban yang lebih tipis. 

"Semoga hasil tes ini dapat menjadi dokumen/data penting bagi kami dalam menghadapi kejuaraan-kejuaraan berikutnya," beber Jeje. 


(uda)