Geliat Gairah Suzuki Andalkan Pasar Ekspor dan Insentif PPnBM 100%

Suzuki XL7 menjadi salah satu penopang dalam kontribusi penjualan sektor domestik maupun ekspor (Foto: Suzuki Indomobil Sales)
Suzuki XL7 menjadi salah satu penopang dalam kontribusi penjualan sektor domestik maupun ekspor (Foto: Suzuki Indomobil Sales)

Autogear.id - Angin segar sepertinya kian dirasakan para pemain di segmen otomotif. Ketika pandemi Covid-19, yang belakangan ditetapkan menjadi endemi oleh pemerintah, sedikit demi sedikit penyebarannya mulai terkendali. 

Vaksinasi untuk mengejar herd immunity gencar digalakkan. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga semakin dilonggarkan. Walaupun PPKM Level 3 di sejumlah wilayah masih tetap diberlakukan, selama dua pekan mendatang. 

Alhasil, perlahan tapi pasti sendi-sendi perekonomian di Indonesia mulai melentur. Besar harapan kondisi Tanah Air ke depan mulai kembali berjalan normal.

Suzuki sebagai salah satu pemain papan atas bidang otomotif di Indonesia, menyambut kenyataan yang ada tadi dengan penuh gairah suka cita. 

Menyikapinya, beberapa lini dioptimalkan oleh Suzuki. Antara lain pasar ekspor, dan perpanjangan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100% yang diberikan pemerintah hingga Desember 2021. 

Seperti diketahui, sejauh ini penjualan domestik dan ekspor merupakan salah satu tolok ukur, pertumbuhan neraca industri otomotif setiap tahunnya.

Dalam sebuah kesempatan ngobrol santai virtual yang digelar forum wartawan otomotif, Dony Saputra, 4W Marketing Director PT SIS mengatakan, bahwasanya ekspor Suzuki naik 37% dibanding tahun sebelumnya. Atau secara jumlah, meningkat dari 29 ribu unit menjadi 39 ribu unit.

“Pasar ekspor kita baik Completely Built Up (CBU) maupun Completely Knock Down (CKD) naik sekitar 37%. Suzuki All New Ertiga, New Carry Pick Up, Suzuki XL7 kita kirim utuh atau CBU. Sedangkan Karimun Wagon R dalam bentuk CKD,” jelasnya. 

Dikatakannya lagi, Suzuki New Carry Pick Up mengalami peningkatan jumlah ekspor, naik di angka 51%. “Kalau dilihat secara jumlah, tahun lalu New Carry Pick Up ekspor 5.000-an unit, sekarang 10 ribuan unit. Adapun Suzuki XL7 ekspornya tumbuh 11% dibanding tahun lalu,” ujar Dony yang juga mengatakan tahun 2021, Suzuki menargetkan kenaikan jumlah ekspor sebanyak 66.500 unit. 

embed

Kendati dari target jumlah tersebut, pembagiannya belum bisa diperinci secara detail, antara jumlah ekspor dalam bentuk CBU maupun CKD. 

Strategi yang diterapkan Suzuki dalam mendongkrak kuantiti ekspor agar dapat memenuhi target, di antaranya adalah dengan menambah negara tujuan baru untuk destinasi ekspor. 

“Selama ini tujuan negara ekspor sekitar 51 negara. Tersebar di Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, dan Oseania. Sebut saja Pakistan, Vietnam, Thailand, Filipina, Meksiko dan lainnya,” ucap Dony.

Lebih jauh ia sampaikan, periode tahun 2021 – 2022 ada beberapa negara ditambahkan. Dan tambahannya bukan hanya negara-negara di benua Amerika, tetapi juga Timur Tengah. “Tahun ini sementara ada 4 (empat) negara baru untuk destinasi ekspor,” katanya.

Di samping pasar ekspor yang dapat menjadi andalan Suzuki dalam percepatan akselerasi, demi memanfaatkan momentum yang ada. Seperti sempat disinggung di awal, bahwasanya stimulus insentif PPnBM 100% juga ikut berperan.

Sebelumnya pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77/PMK.010/2021, akan memberlakukan insentif pajak 25% sejak September sampai akhir tahun mendatang. Akan tetapi, ternyata aturan tersebut mengalami perubahan.

Kebijakan baru ini sudah diterbitkan, melalui PMK 120/PMK 010/2021, yang menyebutkan bahwa diskon PPnBM 100% yang awalnya berakhir pada Agustus 2021, akan diperpanjang hingga akhir tahun ini.

Bahkan terkait keputusan pemerintah melanjutkan insentif PPnBM 100% ini hingga Desember 2021, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) turut menanggapi.

Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo, seperti dilansir sejumlah media menyambut baik keputusan pemerintah tersebut. Gaikindo pun berharap dengan adanya perpanjangan insentif PPnBM 100%, dapat meningkatkan kinerja industri atau penjualan otomotif domestik maupun ekspor.

Walaupun Jongkie menyampaikan, Gaikindo tidak melakukan perubahan target penjualan mobil, meskipun pemerintah memperpanjang aturan insentif pajak ini. Dimana proyeksi tahun 2021 masih tetap pada 750.000 unit.

Senada dengan Gaikindo, Suzuki sangat mengapresiasi langkah pemerintah, dalam menerapkan perpanjangan insentif PPnBM 100%. Yang dapat meningkatkan kinerja para pelaku industri. 

Bagi Suzuki, diskon PPnBM 100% memang sangat mendorong minat masyarakat untuk membeli mobil. Ini dapat menjadi solusi terbaik, untuk meningkatkan sektor otomotif di masa sekarang.

Suzuki Indomobil Sales memaparkan penjualan domestik total meningkat 24,8% dibanding tahun 2020. Dengan kontribusi terbesar masih dari New Carry Pick Up sebesar 57%, disambung Suzuki XL7 sebesar 16% dan All New Ertiga sebesar 13%.


(acf)